halo
Yorobuuunn
Jeno kembali menyapa kalian semua, setelah Hiatus sekian lama.Mohon maaf jika ada typo ya
Selamat membaca
Hari ini akhir pekan, aku ingin pergi ke toko buku untuk persiapan kuliah nanti. Kelulusan ku kurang sekitar lima bulan, itu tidak waktu yang sangat singkat. Jadi aku harus mempersiapkan segalanya dengan matang. Aku ingin mengambil jurusan kedokteran, karena dulu Mama pernah mengatakan jika ingin melihat ku menggunakan jas putih seperti seorang dokter. Dia juga pernah mengatakan cita-citanya saat masih muda, ingin menjadi dokter.
Jadi aku ingin mewujudkan keinginan Mama, sekaligus nanti aku ingin membantu banyak orang yang sakit dan tidak bisa pergi berobat. Setelah siap aku segera turun dari lantai atas kamar ku.
Baju yang ku pakai hari ini hanya kaos putih lengan panjang, dengan jaket berwarna merah, celana jeans berwarna hitam polos dan sepatu hitam. Sebenarnya aku lebih suka sama memakai pakaian berwarna netral seperti hitam dan putih. Tapi Morgan mengatakan padaku jika dia sudah membelikan banyak baju untuk yang sangat pas, jadi aku juga harus memakai baju warna lain. Terpaksa aku memakai baju dengan warna merah kali ini karena tidak ingin membuat dia kecewa.
" Jeno " suara Haechan memanggil ku dari lantai dua, aku sudah berada di lantai satu untuk menemui Morgan
Aku mendongak, melihat dia berjalan menuju tangga untuk turun menemui ku. Dia terlihat begitu ceria seperti biasanya, dengan senyum manis yang selalu ia perlihatkan pada ku.
" Kau mau kemana? " Tanyanya
" Aku akan pergi ke toko buku bersama Morgan " jawab ku
" Ck, sayang sekali. Padahal aku ingin mengajak mu ke restoran baru Ayah, aku ingin makanan Thailand buatannya " kata Haechan, wajahnya tampak kecewa karena aku tidak bisa ikut
Aku hanya diam, karena dia tidak bertanya lagi padaku. Dalam hati aku sangat iri dengan dia yang selalu bisa pergi bersama Papa. Aku juga ingin merasakan perhatian dan kasih sayang Papa.
" Emm, bisakah kau batalkan rencana mu untuk pergi ke toko buku? Aku sangat ingin pergi bersama mu " pintanya, memang wajah memelas dengan puppy eyes
" Maaf, aku tidak bisa " tolak ku
Meskipun sangat ingin ikut dengan Haechan dan Papa, aku tetap tidak bisa pergi jika bukan Papa yang meminta. Aku juga tidak ingin mengganggu acara mereka nantinya karena keberadaan ku.
" Tuan muda mobilnya sudah siap, mari " ajak Morgan
Aku mengangguk padanya, kemudian menatap Haechan sebentar. Dia juga menatap ku, dengan wajahnya yang masih berharap aku ikut bersamanya.
Saat dalam perjalanan, aku terus melihat keluar cendela. Pemandangan di luar sangat bagus. Aku ingin jalan-jalan dengan Mama disana, menikmati betapa indahnya Amerika. Walaupun aku sering berharap Papa akan mengajakku pergi, tapi aku tidak pernah berharap terlalu tinggi. Karena aku tau posisiku disini.
" Jeno, apa yang kau pikirkan? " Tanya Morgan memecahkan lamunanku
Aku tersenyum singkat padanya, rasanya sangat bahagia ketika Morgan memanggil ku hanya dengan nama. Aku selalu memaksanya untuk memanggil ku nama, tidak perlu embel-embel tuan muda.
" Aku iri pada Haechan " jawab ku, setelah cukup lama diam
" Bersabarlah sedikit lagi, pasti tuan Jeffry akan segera bersikap baik juga terhadap mu " katanya
Aku sudah bosan dengan kata-katanya, dia sudah ratusan kali berkata seperti itu padaku. Tapi sampai sekarang Papa tidak pernah bersikap baik pada ku, bahkan dia semakin menjauh. Apa aku begitu tidak di harapkan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelukan Pertama Dan Terakhir Dari Papa
Teen Fiction"Papa, terimakasih banyak. Karena dulu sebelum aku di lahirkan, kau pernah menginginkan kehadiran ku. Aku sangat bahagia mengetahui kenyataan itu, meskipun setelah aku hadir kau tidak menganggap ku ada. Namun aku cukup bahagia karena pernah kau ingi...