D

115 29 0
                                    


Raena benar-benar terkejut mendengar cerita Andra, ia benar-benar tak menyangka hal itu terjadi dengan Andra.

...nggak lama kemudian, kakak tau alasan kenapa kak Indri bunuh diri, ternyata karena depresi, keluarga kakak tau informasi nya dari sahabat Kak Indri.

Dia di putusin pacarnya 1 bulan sebelum kejadian, padahal mereka pacaran udah hampir 4 tahun sekaligus laki-laki itu cinta pertama Kak Indri, pacarnya lebih milih perempuan lain yang katanya lebih dari kak Indri.
Ya kak Indri nggak habis pikir dong, sebegitu gampang nya pacar atau lebih tepatnya mantannya itu berpaling dengan perempuan yang baru di kenal si laki-laki itu.

Kak Indri dapat banyak info, katanya si perempuan yang udah ngerebut pacarnya itu cantik, kaya, body nya bagus, dan salah satu alasan paling penting kenapa pacar Kak Indri berpaling, karena si perempuan itu juara 1 umum di sekolah nya.
Nah dari situ ambisi Kak Indri di mulai, makin lama, makin lama ambisi itu meningkat. Ia belajar mati-mati-an, sampai ngelewatin makan siang sama malam hanya untuk belajar, dan kadang sarapan nya juga dilewatin karena masih tidur.

Padahal siapa pun juga tau, kalau sekolah Kak Indri persaingan nya lebih susah daripada disekolah si perempuan itu, tapi Kak Indri nggak peduli akan hal itu, ambisi nya nggak berkurang sedikit pun.

Orang tua kakak udah bilang nggak usah di paksa-in, kita di situ belum tau alasan sebenarnya kenapa tiba-tiba Kak Indri belajar mati-matian, kak Indri cuman bilang kalau dia mau menjadi lebih baik lagi, sampai-sampai kakak bingung, mau jadi lebih baik gimana lagi? jadi juara 3 umum mungkin itu udah lebih dari baik, karena nggak semua orang bisa ada di titik itu. Tapi kita tetap support keputusan kak Indri, tapi hari demi hari ngeliat kak Indri yang selalu ngurung diri demi belajar buat kita khawatir, makin hari juga badan nya tambah kurus, mukanya pucat, itu semua mungkin karena Kak Indri yang jarang makan, dan begadang terus-menerus, tapi Kak Indri tetap nggak mau cerita.

And kak Indri tetap nggak bisa ngeraih juara 1 umum, ya gimana pun kepintaran orang itu beda-beda dan nggak bisa di paksain melebihi kapasitas nya, bahkan perbandingan nilainya juga jauh banget walaupun Kak Indri udah berada di juara 2 umum.

Dan pada akhirnya, kakak ngeliat pemandangan yang benar-benar kakak benci sampai sekarang..."

Raena mendongak, namun langsung cepat di tarik Andra lagi, agar Raena tak bisa melihat mukanya yang sudah memerah menahan tangis, ia malu.

Menceritakan masa lalunya sama saja dengan kembali membuka luka lama nya, namun entah dorongan darimana tapi ia sangat ingin mencurahkan isi hati nya dengan Raena.

"Kalau kakak nggak kuat lagi, udah nggak usah di paksain, itu pasti berat buat kakak," ucap Raena tangan nya sudah beralih mengusap-usap punggung Andra.

Tanpa sadar mereka sudah cukup lama berpelukan.

"Nggak apa-apa," balas Andra tersenyum walau ia tau Raena tak akan bisa melihat senyuman nya.





-To Be Continue-

𝐏𝐚𝐢𝐧𝐟𝐮𝐥 𝐖𝐞𝐢𝐫𝐝𝐧𝐞𝐬𝐬 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang