EXTRA PART?!

152 16 0
                                    

"Iss, Andra ini kita mau kemana sih?"
tanya Raena kesal, pasalnya dari tadi mata nya di tutup dengan kain, lalu diajak entah kemana.

"Bentar Sayang, ini udah mau nyampe," jawab Andra masih menuntun Raena untuk menuju tujuan nya malam ini.

"Ya gila sih, mau suprise apa mau nyiksa aku? Ada naik tangga lah, naik lift lah, ngelewatin puluhan pintu lah," gerutu Raena.

"Ya namanya juga mau ke rooftop, ya kali ke rooftop malah berenang," balas Andra sewot.

"Kok kamu yang sewot? Ya kamu sih aneh-aneh aja, mau nya waktu depan pintu rooftop nya baru tutup mata aku, ini masa nutup mata dari lantai bawah," balas Raena tak kalah sewot.

"Orang ganteng ngalah, udah bagus jalannya, udah mau nyampe depan pintu," ujar Andra tetap fokus memerhatikan langkah kaki Raena, takut-takut kaki Raena terbentur sesuatu.

"Pintu mana?!"

"Pintu surga!"

"Ii lambe mu itu loh," balas Raena menabok lengan Andra pelan.

"Ya kamu nya aneh, ya pintu rooftop nya lah, Pakek acara nanya lagi, nggak jadi romantis lah kalau gini, kamu itu emang susah di ajak romantis," ujar Andra, mulai membuka penutup mata Raena.

"Kok di buka?" tanya Raena bingung.

"Kan udah nyampe," balas Andra ikutan bingung.

Raena memutar badan nya menatap Andra.
"Ya kan seharusnya kamu buka waktu udah di atas rooftop nya, ini masih depan pintu Andra sayang kuuu," Raena menutup matanya sabar, pacarnya ini lain daripada yang lain.

"Iya kah? Udah ah sama aja, bentar aku yang bukain,"

"1"

"2"

"3"

"Tadaa," suara heboh Andra berbanding terbalik dengan wajah mereka berdua, melihat pemandangan di depan mereka.

Raena meringis, romantis dimana nya coba? Lampu kelap-kelip yang sesekali mati hidup, seperti kurang arus listrik, taplak meja yang sudah miring terhembus angin, dan lilin-lilin kecil yang mulai padam terhembus angin, kelopak-kelopak bunga mawar yang seharusnya di atas meja malah berjatuhan ke lantai tak beraturan.

"Kok jadi gini ban*sat?" Umpat Andra dalam hati.

"An? serius gini?" tanya Raena menahan tawanya.

"Eumm...gimana ya? nggak usah di perduliin bukan itu intinya sekarang, sekarang aku mau ngomong serius sama kamu," jelas Andra dengan raut wajah serius.

"Iya, iya mau ngomong apa?" namun Raena malah melipat bibir nya, mati-matian menahan tawa.

"Iiih kamu mah, ketawa ya ketawa aja, nggak usah gitu mukanya, ngeselin tau nggak," balas Andra menghempaskan tangan Raena yang tadinya sudah ia genggam lembut.

"Buahhahah," tawa Raena akhirnya pecah, humor nya yang receh mana bisa menahan tawa saat ada momen lucu seperti ini.

"Udah ah ketawa nya, aku mau ngomong dulu," ujar Andra lagi dengan alis yang menukik.

"Iya,iya lanjut, Ekhem, apa tadi Andra Sayang?....Pfft hahahhaha,"

"Tuh kan, nggak serius, udah lah ngambek akunya," balas Andra melipat tangan di dada nya.

"Dih pundungan, Yaudah lanjut, udah serius ini," ujar Raena mengusap-usap lengan kokoh milik Andra.

Andra kembali meraih tangan Raena.

"Aku rasa hubungan kita ini udah terlalu lama, aku mau kita selesai disini aja, aku mau kita akhirin hubungan kita ini, dan-" belum siap Andra berucap, Raena lebih dulu memotong ucapan nya.

"An? Aku salah apa? Setau aku hubungan kita baik-baik aja loh? Terakhir kita berantem itu udah lama, hubungan kita nggak bisa di bilang singkat lagi loh, 5 tahun itu bukan waktu singkat An!-"

"Tap-"

"Apa kamu udah bosan sama aku?!oke fine kalok kamu maunya itu, aku nggak bisa ngelarang kamu, itu hak kamu," potong Raena lagi menatap Andra kecewa, matanya mulai berkaca-kaca.

"Na! Raena! Sayang dengerin aku dulu aelah," ujar Andra mengejar langkah Raena, lalu menggapai tangan Raena lagi.

"Kamu ih, main potong-potong aja," gerutu Andra menggoyang-goyangkan tangan Raena.

"Apa lagiii?" tanya Raena malas.

"Makanya dengerin dulu, kamu ngomong nggak ada rem nya ah,"

"Aku bilang hubungan kita sampai disini aja, maksudnya hubungan pacaran kita, jadi aku mau kita ke jenjang lebih serius lagi, udah cukup 5 tahun untuk kita saling kenal, aku tau aku masih banyak kurang nya, karena itu aku butuh kamu untuk melengkapi kekurangan aku, aku mau kamu yang pertama dan terakhir di hidup aku.

So, will you marry me?" tanya Andra yang kini sudah berlutut di depan Raena dengan kotak merah di tangan nya berisikan cincin silver.

Raena menengadah ke atas menghalau air matanya agar tidak terjatuh, kembali ia menangis, bedanya tadi dia menangis karena sempat kecewa, tapi sekarang ia menangis karena terharu dan bahagia.

Raena mengangguk, sembari menghapus air mata yang ada di pipi nya.

"Yes I do," balas nya, dengan cepat Andra mendekap erat tubuh Raena, menciumi pucuk kepala Raena berkali-kali.

"Thank You Na," ujar nya berkali-kali.

Selang beberapa waktu, keadaan menjadi lebih terang, lampu-lampu yang padam tadi kini mulai berhidupan.

"Yeayyyy selamatt Raenaaaa," pekik Loren dengan Reyhan di gandengan nya, teman Andra dulu di Kampus nya.

Raena terkejut, ternyata ada banyak orang disini, ada orang tua nya dan Andra, teman-teman Raena dan Andra, juga kakak nya dengan suami juga keponakan nya.

"Akhirnya adek gue yang cantik ini udah mau laku," canda Riana.

"Ih dikira barang apa makanya laku," balas Raena terkekeh.

"BTW tadi ada kesalahan teknis Dra, makanya lampunya pada mati semua hehehe," celetuk salah satu teman Andra yang bernama Regan.

"Sialan," desis Andra, masalah nya ia sudah memberi banyak uang kepada mereka untuk menyusun semuanya, tapi hasilnya malah diluar dugaan nya.

"Uhuyy, yang hampir gagal nikah awokawok," goda seseorang kali ini Papa Andra lah yang membuka suara.

Mata Raena membulat, apa mereka melihat semua kejadian tadi?

Cepat-cepat Raena menenggelamkan wajahnya pada dada Andra..
"Maluuuu," ujar pelan.

Andra tertawa sembari mengusap lembut rambut Raena.

Yang lainnya ikut tertawa mengingat kejadian yang terjadi beberapa menit yang lalu.

"Kebiasaan sih Na, main nyerocos Mulu hahahah," ujar salah satu teman Raena.

Malam ini di tutup peristiwa yang mengharukan, menegangkan, menyenangkan, plus memalukan, bagi Raena, tapi tak apa, yang penting bentar lagi ia menikah dengan Andra, beruntung dia menemukan Andra, salah satu laki-laki yang tidak menggantungkan pasangan nya.

Nggak kaya readers udah di gantung lama, eh malah di ghosting, seng sabar ya?








Lumayan panjang lah ya kan? Rencana nya aku mau buat satu extra part lagi, setuju nggak?

Lagi-lagi aku minta maaf kalau enggak sesuai ekspektasi kalian, cerita ini pasti banyak kekurangan nya, aku harap kalian memaklumi nya karena cerita ini di ketik oleh tangan yang tidak pernah di genggam Lucas, eh maksudnya tangan yang dimiliki seorang penulis amatir.

Yang masih kurang dalam kepenulisan, tapi karena emang aku mau buat cerita ini makanya walaupun aku belum mahir aku tetap punya niat buat ngelanjutin nih cerita.

See You, doa yang terbaik buat kita semua-!!

Psstt... Doain juga semoga couple AnNa banyak pembaca nya ya
AMIN

𝐏𝐚𝐢𝐧𝐟𝐮𝐥 𝐖𝐞𝐢𝐫𝐝𝐧𝐞𝐬𝐬 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang