12. Darah Jaminan

169 27 5
                                    

Happy reading








The naughty boy of G. Terivantio



Seperti itulah judul foto yang tersebar dan sekarang menjadi buah perbincangan di kalangan para konglomerat. Betapa malunya nama Terivantio tertera disana.

Hanya butuh waktu dua jam untuk membuat gevon dan helena datang ke kediamannya untuk mengadakan sidangnya.

Jesren tersenyum lalu menepuk pundak jevon, "mainkan permainannya,mate.." lalu jesren menarik tangan jemima agar menjauh dari ruangan yang akan terjadi permainan seru.

"Kenapa aku dibawa menjauh?" tanya Jemima yang masih menoleh ke belakang.

"Kamu tidak akan mengerti sebelum kamu masuk SMA, Jinri.."

Hanya mengantar jemima kembali ke kamarnya, dari lantai dua jesren menontonnya. Ah.. saudarinya pasti tadi menyesal tidak jadi ikut, dia tidak bisa menyaksikan ini.





"Siapa?" Satu kata dari bilah bibir gevon sudah sangat mengintimidasi ketiga putranya.

"Bukan kami." ucap jerome untuk dirinya dan jeremy. Helena pun langsung saja menunjuk jevon. Jevon menaikkan sebelah alisnya.

"Nenek.. pikun? Aku dengan berbakti melaksanakan hukuman darimu. Kapan aku melakukannya?" Pembelaan dari jevon. Yang sangat tajam menusuk helena, mengatainya pikun.

"Bukan aku. Lihatlah fotonya baik-baik dengan kacamata itu. Aku memiliki tanda lahir di leher sementara difoto tidak, difoto memiliki leher yang bersih dan mulus. Jelas dari awal itu bukan aku."

Sudah, jevon sudah berhasil menyelamatkan dirinya. Dengan alasan yang memang benar adanya.

"Coba tanya pada Jeremy yang lusa baru saja menghadiri pesta dari Riyora Yusera."

Jeremy langsung menegang kala jevon melemparkan pertanyaan sekaligus tuduhan kepadanya. Dan kala melihat mata sinis dari Jenina tertuju padanya.

"Astaga.. kebungkaman itu sudah menjawabnya." Menghela nafas, menatap ke jeremy lalu bergantian ke arah Helena.

"Nama papa rusak karena orang sepe---"

"DIAM!" Helena berteriak dan menunjuk ke arah jevon. Jevon seperti merasa ia kena mute dalam sidangnya. Lalu matanya melirik ke atas, dimana jesren melihat ke arahnya.

"Papa kecewa Jeremy, kamu bahkan masih 16 tahun. Papa dan nenek berhak memutuskan apa hukuman untukmu."

Namun setidaknya jevon bisa tersenyum sekarang. "Hukumannya adalah berdoa seharian tanpa hp dan makanan." Jevon tidak lagi tersenyum. Hukuman ringan itu, tidak sebanding dengan dirinya yang dikurung selama 7 hari sialan!

Sebenarnya dalam hati, jeremy meyakini bahwa meskipun dia berpesta dia tidak mungkin bercumbu dengan perempuan. Apalagi sampai mengotori tubuhnya dengan kissmark itu.








Obat tidur itu membuatnya linglung dan melupakan kejadiannya. Itu yang jevon rencanakan diawal, memfitnah.

Setelah sidang itu Jenina langsung melayani helena. Saat jeremy dan jerome sudah pergi, hanya jevon yang ditahan oleh helena.

"Apa yang sudah kamu renungkan selama tujuh hari ini?"

"Aku tidak banyak merenung, aku kebanyakan tugas jadi tidak ada yang aku renungkan." Jawab jevon yang tentu saja sangat lancang dimata helena.

"Dasar kurang ajar! Aku tidak pernah mendidik para cucuku---"

"Terivantio tidak pernah mendidikku nenek tua."

The lost Heir : Season 1 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang