5. Dinyatakan

208 35 2
                                    

Happy reading



Jevon menatap lurus pada pria yang ada dihadapannya saat ini. Jevon pasti sudah tidak sadar mengapa ia berani menghubungi nomor Gevon dan meminta bertemu.

Gevon Haiden Terivantio, putra sulung Terivanto yang dikenal sebagai pria dengan kekayaan fantastis, tidak banyak bicara dan sangat disegani. Karena dia juga adalah anak emas dari helena.
Namun entah kenapa jevon tidak melihat gevon seperti kebanyakan orang..jevon hanya melihat gevon sebagai seorang pria biasa yang menatapnya dengan lekat.

Mereka bertemu dan gevon langsung mengajak jevon tes DNA. Jevon sudah tau apa mau dari gevon, dan jevon menyesali keputusannya. Dia memang benar anak sulung gevon dan jenina yang hilang tujuh belas tahun yang lalu.

Sekarang jevon benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan ke depannya. Tatapan tegas dari gevon sudah menjelaskan semua, bahwa mungkin setelah ini. Dia bukan anak biasa lagi.

"Aku punya seorang mama. Tak mungkin aku meninggalkannya..." Ujar jevon mencoba membuat gevon sedikit memberikan beberapa pilihan untuknya. Jevon tidak sanggup meninggalkan arisya, dia tidak mungkin seperti itu.

"Papa bisa memberikan pekerjaan dan rumah yang lebih bagus kepada arisya, asalkan kamu ikut papa..."

Sebuah pilihan memang akan selalu terasa berat.

"Izinkan aku berpikir, besok aku..."

"Tidak ada protes, malam ini kamu akan menjadi bagian dari Terivanto."

Dan Tuhan pun mengabulkan doa jevon, membuat sebuah perubahan besar pada hidupnya.



Jevon sudah tau ia bukan anak kandung dari arisya sejak kecil, karena arisya tidak mau ada kebohongan apapun. Mereka berdua adalah sepasang ibu dan anak yang mencintai tanpa syarat. Dan jevon terdiam kaku menatap arisya yang juga terdiam. Arisya shok, tak menyangka akan secepat ini jevon dibawa pergi oleh orang lain.

Dan saat mendengar nama kedua orangtua kandung jevon, arisya memasang wajah sendu. Jevon pikir arisya menyimpan sesuatu darinya.

"Aku tidak ada niat sedikitpun untuk meninggalkan mama, tapi aku harus pergi.." jevon langsung bersimpuh di pangkuan arisya, menangis diatas tangan arisya. Arisya mengelus rambut jevon dengan sayang.

"Mama ikhlas je, mereka bisa membahagiakan kamu. Tenanglah...mama akan baik-baik saja." Arisya berharap ucapannya takkan menjadi dusta yang akan ia sesali di kemudian hari.

"Aku janji, mama tetap segalanya bagi aku." Jevon mengangkat pandangannya menatap arisya dengan kesungguhan. Namun dibalas dengan senyuman tipis yang meneduhkan.

"Tidak je, kamu punya ibu kandung. Kamu harus mencintai dia."















Satu kota dibuat gempar dengan berita bahwa anak pertama dari Gevon Terivanto yang sebenarnya masih hidup. Gevon berhasil memporak-porandakan semua keluarga, sahabat, kolega, masyarakat bahkan musuh dengan berita yang ia bawa.

Jenina yang paling merasakan dampaknya. Wanita itu menangis haru, dia selalu percaya dengan perkataan suaminya yang tidak akan mungkin berbohong.

Gevon benar-benar berhasil menyeretnya masuk ke dalam lingkungan aristokrat dalam waktu semalam. Jevon rasanya ingin mengutuk pria yang berstatus sebagai papanya itu.
Bahkan jevon harus mempelajari semua tata krama Keluarga mereka hanya dalam waktu dua jam.

Sialan!

Vania yaitu sekretaris gevon pun sebenarnya bisa melihat bahwa jevon sangat mirip dengan gevon dimulai dari gestur tubuh maupun sifat.

The lost Heir : Season 1 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang