THE KING (6°)

2.4K 228 6
                                    

Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak (typo dimana mana)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Para tetuah telah datang. Haechan menatap mereka dengan pandangan dingin dan datar. Para tetuah duduk dengan hormat. Jaemin menatap mereka sambil tersenyum licik. Para tetuah menundukan kepalanya, mereka tidak ada yang berani mengangkat pala mereka atau menatap haechan.

"Salam pada baginda tertua VOX DEI"

"Siapa?" Tanya haechan tanpa basa basi.

Semua tetuah tidak ada yang menjawab pertanyaan haechan. Mereka hanya diam dan tetap menundukkan kepala mereka ke bawah. Haechan yang di diami pun marah. Ia menggebrak meja yang ada di depannya dengan kencang.

"SAYA BILANG SIAPA!?"

Sunyi, itu yang sekarang ada di dalam ruangan pertemuan tersebut. Jaemin diam menatap para tetuah dengan pandangan rendah. Haechan yang sudah habis kesabrannya pun mengeluarkan aura hitam dari tubuhnya.

"Saya tanya siapa, kenapa kalian tidak jawab? Apakah kalian tidak memiliki mulut? Atau kalian bisu hm?"

"M-maaf baginda tertua VOX DEI, mereka di izin kan datang kemari oleh tetuah ke 4" ucap tetuah ke 3

"Benarkah itu tetuah ke 4?"

"Iya, maafkan saya telah mengizinkan mereka kemari tanpa memberitahu anda"

"Tadi saat saya tanya di awal mengapa anda tidak langsung menjawab? Kenapa hanya diam saja? Apa anda meremehkan saya?"

"Tidak baginda RAJA"

Haechan mengepalkan tangannya dengan erat. Mata sebelah kirinya sudah berubah penuh menjadi warna putih terang, sedangkan mata sebelah kanan berwarna merah gelap.
Haechan mengangkat tangannya, menunjuk ke arah tetuah ke 4.

"Bunuh dia VENDETTA" tidak ada kata 'baginda' menandakan haechan lah yang harus di hormati oleh seluruh orang.

Jaemin berjalan mendekati tetuah ke empat, sambil memainkan pisau yang ada di tangannya. Para tetuah yang mendengar itu kaget lalu bangkit sambil menatap haechan. Tetuah ke 4 memohon ampun ke pada jaemin dan haechan.

"Anda tidak bisa membunuh para tetuah! Jika anda membunuh tetuah sama saja dengan anda menghianati kerajaan!" Ucap tetuah ke 1 dengan ketakutan.

Haechan menatap tetuah pertama dengan pandangan menrendahkan. Haechan hanya diam menatap semuanya yang ada di sana. Jaemin yang sudah berdiri di belakang tempat duduk tetuah ke empat pun menusukkan pisau yang ia pegang ke jantung tetuah ke empat. Setelah itu tubuh tetuah ke empat terbakar hangus menjadi abu.

THE KING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang