Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak (typo dimana mana)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jaemin menatap haechan dengan tajam, yang ditatap hanya tersenyum manis tanpa rasa takut. Jaemin mencengkram kerah haechan dengan kuat. Haechan hanya tersenyum, tanpa rasa takut haechan menjitak dahi jaemin pelan dengan jarinya.
"Jangan keterlaluan jaemin, ingat aku di atas mu" ucap haechan.
Jaemin melepaskan cengkraman pada kerah haechan. Ia tetap menatap haechan dengan tajam. Apa apaan maksud haechan, bisa bisanya ia menuduh orang dengan yakin seperti itu.
"Jika tidak percaya, jangan minta bantuan dari ku jika nanti peringatan pertama keluar" ucap haechan sambil menyeruput teh yang ada di tangannya.
"Haechan!" Amarah jaemin memuncak. Tanpa ia sadari, ia mengucapkan nama haechan dengan lantang.
Haechan menatap jaemin dengan datar. Yang di tatap sadar akan perlakuannya, jaemin segera menundukkan kepalanya. Haechan diam melihat itu, lalu pergi meninggalkan jaemin sendirian.
Jaemin meremas kedua tangannya, meredam emosi nya serta menetralkan nafasnya.Maaf - batin jaemin
"Tau posisi mu jaemin" ucap haechan tanpa menoleh ke arah jaemin.
Jaemin diam, ia tetap menundukan kepalanya. Menatap ke lantai dengan pandangan marah serta kecewa. Entah apa yang ada di pikiran jaemin sekarang, ia hanya ingin melampiaskan semua amarahnya. Namun tidak bisa, dan berakhir hanya bisa ia tahan hingga amarahnya mereda sendiri.
"Maafkan saya baginda tertua VOX DEI" ucap jaemin sambil membungkukkan tubuhnya.
Haechan hanya diam, tidak membalas perkataan jaemin. Jaemin kembali membaca kertas yang tadi ia baca, lalu ia kembali menerawang nama yang ada di atas kertas tersebut.
Nama yang indah namun memiliki arti yang menyeramkan, jaemin tidak percaya jika nama ini yang akan menjadi dalang dari semua kejadian tersebut. Namun jika haechan sangat yakin, maka dia lah yang sebenarnya."Saya tau, anda tidak mungkin percaya begitu saja. Apa lagi dia adalah orang yang sangat berharga buat diri mu. Namun dia dalangnya, karena sakit hatinya membuat dirinya melakukan hal tersebut. Demi diri mu jaemin"
Jaemin diam, menatap punggung haechan yang sedikit bergetar. Walau suara haechan tenang, tapi tubuhnya bergetar sedikit. Jaemin tau jika haechan marah, namun ia tidak bisa melakukan apa apa karena di sini ia juga salah. Jaemin mencoba mencari tahu dari kenangan lamanya dengan dia, sedikit demi sedikit jaemin melihat masa lalunya. Namun tidak ada sedikit pun hal yang mencurigakan.
Jaemin meletakkan lembaran kertas yang ada di tangannya di atas meja. Ia mejamkan kedua matanya dan menghembuskan nafas dengan kasar. Haechan duduk di sofa sambil memperhatikan jaemin. Jaemin diam dan terus memikirkan perkataan haechan. Ia tidak boleh mengecewakan haechan, ia harus tahu batasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING [END]
Fanfiction"akhirnya gw nemuin lo juga LEE JENO" BXB jangan salah lapak! ga suka? tausah baca ngab nomin and markhyuck area!