Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak (typo dimana mana)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Baginda VENDETTA kami selaku para tetuah, tau mana yang baik dan tidak untuk anda"
"Diam lah!" - jaemin
"Kalian terlalu bising!" Tegur haechan sembari menatap ke arah para tetuah.
Seketika ruangan yang di isi banyak orang tersebut menjadi sunyi. Jika haechan sudah turun tangan maka mereka tidak berani membuka mulut atau menatap ke arah haechan. Jaemin diam menatap ke arah tetuah dengan wajah dingin dan datarnya, untung saja ia masih bisa menahan rasa kesalnya. Karena mereka selalu memotong pembicarannya dengan seenak hati.
"Sadar kan diri kalian! Jangan seenaknya memotong pembicaraan yang lebih tinggi tahtanya dari kalian!" Ucapan haechan membuat mereka semua menunduk malu.
"Tidak tahu diri!" Kali ini ucapan jaemin yang menusuk membuat mereka meminta maaf sembari memohon ampun kepada jaemin.
"Maaf kan kami baginda VENDETTA"
"Bubar lah, saya muak melihat wajah kalian!" Ucap haechan sembari memijit pangkal hidungnya.
Setelah mereka bubar, haechan dan jaemin memilih untuk tetap berada di sana untuk membicarakan masalah baru yang datang secara tiba tiba. Haechan menatap wajah jaemin yang sepertinya menutupi kelelahannya.
"Istirahat saja terlebih dahulu jika lelah jaemin" haechan menepuk pundak jaemin pelan.
"Tidak apa apa, aku tidak lelah hanya sedikit ling lung saja"
"Jangan terlalu memaksakan diri mu jaemin. Tidak baik jika kamu jatuh sakit"
"Baik haechan, terima kasih telah mengingatkan ku"
Jaemin pergi meninggalkan haechan sendirian di sana, ia kembali ke kamar miliknya. Setelah berganti baju, jaemin merebahkan dirinya di kasur miliknya. Menyandungkan sebuah latunan melodi yang merdu, membuat satu ruangan tersebut terisi dengan suara indah dan nyaman di dengar.
Ketukan pintu membuat jaemin terbangun dari tidurnya, ia diam menatap pintu kamarnya terbuka lebar karena seseorang. Menatap sang mertua tersenyum sembari membawa nampan berisi makanan ringan kesukaannya, membuat jaemin segera berdiri dan mendekati taeyong.
"Makasih mom"
"Sama sama, istirahat lah yang cukup"
"Baik mom"
Setelah taeyong keluar dari kamarnya, jaemin kembali merebahkan dirinya di kasur dan kembali menyandungkan melodi merdu tersebut. Beberapa menit kemudian jaemin tertidur dengan nyenak. Jeno yang sedari tadi ada di sana memperhatikan jaemin dari meja kerja milik jaemin, ia menatap sang pujaan hati dengan lembut dan hangat. Sudah lama ia tidak mendengar suara jaemin saat melantunan melodi indah.
Jeno duduk di sebelah jaemin yang tertidur pulas, ia mengecup bibir kecil jaemin dengan lembut. Jeno sangat rindu menatap wajah jaemin saat ia tertidur di pelukannya. Betapa senangnya ia akhirnya bisa melihat wajah damai jaemin. Namun kali ini jeno dapat melihat semua kelelahan dan kesedihan di wajah tidur sang cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING [END]
Fanfiction"akhirnya gw nemuin lo juga LEE JENO" BXB jangan salah lapak! ga suka? tausah baca ngab nomin and markhyuck area!