6. Balas Dendam

583 85 5
                                    

Hay kamu!

Sudah siap untuk membaca kisah Ayla yang penuh luka?

Jangan sampai ketinggalan ya!

Sebelum baca, bayar parkir dulu! Dilarang sider, hargai penulis.

Tutor bayar parkir = pencet bintang dipojok kiri bawah!

Makasih!

Ready? 

Selamat membaca...

Salam sayang dari Alya♡

_____________________________________

❛❛ Jangan bermain api denganku,karna jika aku tersulut ku pastikan kau terbakar.❜❜

BUGH

"AKHHHH....!!!"

Sebuah jeritan keras sontak membuat semua orang mengalihkan pandangan mereka. Begitupun juga dengan Alan yang tadi sedang berkelahi terpaksa menyudahinya kegiatannya.

"YOU LOSE!!!" desis Satria sambil mengusap cipratan darah Alex yang mengenai dahinya.

Semua orang dibuat tercengang dengan apa yang mereka lihat. Darah segar mengucur deras dari kepala seseorang yang sekarang terkulai kaku didekat Satria. Alex, ketua dari Geng Snaikers itu mati dengan mengenaskan ditangan Satria purna Geng Savage yang dikenal paling kejam di sepanjang sejarah.

"SATRIA MENANG WOY, SATRIA MENANG!!!" seru Abay membuyarkan suasana yang hening.

"IKUTIN GUE SEMUANYA!!!" ajak Rey.

"SAVAGE WINNER!!!" sambung cowok itu yang langsung diikuti oleh semua anggota.

"SAVAGE WINNER!!!"

"SAVAGE WINNER!!!"

"SAVAGE WINNER!!!" seru semuanya dengan kompak menyoraki kemenangan mereka.

Dengan menyeret tongkat baseball yang dipenuhi darah, cowok itu berjalan mendekat kearah anak-anak Geng Snaiker didepan markas. Tatapannya tajam menusuk mengintimidasi semua orang-orang yang kini menunduk dalam.


"Lo—" tunjuk Satria pada salah satu anggota Geng Snaiker yang berdiri paling depan.

"Lo tangan kanannya Alex, kan?" tanya Satria membuat David mendongkak dan membalas tatapannya.

"Kalo iya, kenapa?" tanya David balik.

"Lo liat...ketua lo semua itu udah mati. Sesuai kesepakatan yang udah gue buat sama Alex dulu. Kalo salah satu ketua dari Geng Snaiker maupun Geng Savage kalah dimedan perang, yang kalah harus menuruti keinginan yang menang. Tanpa penolakan!" ujar Satria sambil tersenyum miring kearah David.

"Apa mau lo?" tanya David dengan wajah datar.

"Lo masih nanya apa yang gue mau?"

DIARY LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang