17. Rooftop SMA Cakrawala

350 55 5
                                    

Hay kamu!

Sudah siap untuk membaca kisah Ayla yang penuh luka? 

Jangan sampai ketinggalan ya!

Sebelum baca, bayar parkir dulu! Dilarang sider, hargai penulis.

Tutor bayar parkir = pencet bintang dipojok kiri bawah!

Makasih!

Ready? 

Selamat membaca...

Salam sayang dari Alya♡

_____________________________________

Seorang perempuan cantik dengan rambut yang dikuncir kuda melampai-lambaikan tengannya pada seseorang disebrang sana. Dengan satu botol air mineral yang sudah ia sediakan, perempuan itu juga menenteng sebuah handuk kecil yang diselapkan diatas pundak.

"ALAN...STOP!!!"

"Ape si ni anak?!" Alan spontan menjambak rambutnya frustasi. Bisakah Tuhan mengizinkannya sehari saja memisahkan ia dari Alin. Bagaimana bisa ia tenang, jika Alin terus saja menguntitinya terus menerus. Cewek centil itu tidak ada habisnya mengejar Alan.

"Alan, aku bawain kamu minum. Nih, ambil! Pasti gerah ya? Sini aku usapin keringetnya..." Alan menghindar saat Alin ingin menjangkau mukanya dengan tisu.

"Buat lo aja." ia mengeleng dan melanjutkan jalannya, namun, lagi-lagi Alin menghadangnya. Cewek itu semakin menyodorkan botol minuman berisi susu coklat yang sengaja ia bawa untuk Alan.

"Minum dulu, kamu pasti cape. Aku udah bawain kamu minum."

"Siapa juga yang nyuruh lo bawain gue minum?" jawab Alan ketus.

"Tapi seenggaknya kamu hargain aku. Masa kamu gak mau minum? Inikan susu coklat kesukaan kamu. Atau kamu mau susu aku?" tawar Alin polos.

"Lo gila?!" Alan memandang horor cewek sok polos bermuka dua dihadapanya. Alin, cewek yang sangat ia hindari. Cewek itu kenyataannya bukan hanya centil dan suka caper, tapi juga polos. Malah kelewat oon.

Alin mengangguk dengan lucu, "Aku tergila-gila sama kamu."

"Tapi gue enggak!"

"Kenapa?" tanya Alin heran.

Alin mengikuti arah pandang Alan saat cowok itu mengalihkan netranya, tangan kiri Alin mengepal saat mendapati Ayla berdiri tak jauh dari samping lapangan. Lama kelamaan hatinya serasa terbakar melihat calon tunangannya saling melempar pandangan dengan cewek lain. Ini tidak bisa dibiarkan!

Tangan putih mulusnya meraih wajah Alan agar mengalihkan pandangan.

"Gausah liatin yang lain. Liatin aku aja. Ngapain kamu liatin dia?"

Alan menghempaskan lengan Alin dengan kasar, "Lo sadar 'Dia' yang lo maksud itu pacar gue?"

"Tapi aku tunangan kamu, Alan!" sangat Alin tidak terima.

"Cih, jangan mimpi." cibirnya sebelum pergi.

***

Disini lah sekarang Ayla dan Alan berada—rooftop SMA Cakrawala. Tempat favorit sekaligus spot teraman mereka untuk saling membucin tanpa terganggu oleh siapapun. Termasuk Alin sialan. Karna apa? Karna Alan sudah mengunci pintu rooftopnya dengan rapat.

DIARY LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang