Hay kamu!
Sudah siap untuk membaca kisah Ayla yang penuh luka?
Jangan sampai ketinggalan ya!
Sebelum baca, bayar parkir dulu! Dilarang sider, hargai penulis.
Tutor bayar parkir = pencet bintang dipojok kiri bawah!
Makasih!
Ready?
Selamat membaca...
Salam sayang dari Alya♡
_____________________________________
❛❛Kita adalah dua orang yang saling mendo'akan, tapi tak bisa dipersatukan oleh Tuhan.❜❜
Seorang perempuan dengan rambut dicepol tengah asik menikmati cemilannya sambil membaca novel dimeja belajar. Namun, kegiatannya terhenti saat tiba-tiba ia mendengar sebuah suara dari luar rumah. Lebih tepatnya suara tawa seseorang. Entah kenapa ia jadi sedikit lebih tertarik untuk mencari tahu apa yang dia dengar barusan. Karna penasaran akhirnya ia berjalan kearah jendela kamar sambil mengemut jari-jarinya yang dipenuhi oleh bumbu cemilan snack.
Senyumnya mengembang dengan sempurna tak kala ia melihat segerombolan anak kecil berusia 7 tahun itu tengah asyik bermain dihalaman salah satu tetangganya. Mereka tertawa satu sama lain dan bercanda gurau didekat ayunan. Ayla merasa dejavu, tiba-tiba terbersit kenangan kelam masa kecilnya hadir tanpa diminta.
Flashback on :
Seorang anak kecil perempuan sedang sibuk berkutat dengan alat-alat tulisnya. Masih ada beberapa soal lagi yang harus dijawab, meski rasa kantuk mulai menghantam namun ia memaksakan diri untuk menyelesaikannya hari ini juga, karena besok PR nya akan dikumpulkan.
Tak lama, sayup-sayup ia mendengar ada suara kegaduhan dari luar yang terdengar sampai kedalam kamar. Ia tertarik untuk menyelidiki dari mana suara itu berasal.
"Kayaknya...dari sana." ia menutup buku tulisnya dan berjalan mendekat kearah jendela.
Langkahnya terhenti saat ia melihat ada anak-anak kecil seusianya tengah bermain didekat taman kompleks. Sudah menjadi kebiasaan yang tak asing bagi Ayla memandangi orang lain bermain melalui jendela kamarnya. Dari sini ia bisa melihat dengan jelas wajah ceria mereka, mendengar suara tawa mereka bahkan melihat permaianan apa yang mereka mainkan tanpa tau rasanya bergabung diluar sana.
Telapak tangannya memegang permukaan kaca jendela yang terasa dingin. Tatapan matanya yang semula berbinar itu, kini kian meredup. Ia terus memandangi langit yang ini mulai menghitam berbarengan dengan kilatan cahaya yang terdengar saling bersahutan. Perlahan rintik-rintik air hujan mulai turun kebumi, Ayla mengalihkan pandangannya kembali pada anak-anak tadi. Sekarang tawa mereka mulai terdengar semakin keras karena turunnya hujan, tak ada satupun yang pulang atau berteduh. Mereka tetap bermain, berlari kesana kemari tak peduli hujan semakin deras.
"Tuhan, Ayla juga mau main hujan-hujanan..."
"Ayla kesepian, Tuhan..."
"Ayla gak punya teman."
Ceklek
Ayla berbalik kala mendengar ada yang membuka pintu kamarnya. Ekpresinya menjadi tegang saat melihat Aleta berdiri diambang pintu sambil bersidekap dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY LUKA
Teen Fiction╭──────────• ☽ ~ ' : ☆゚. •───────────╮ ▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭ ───• ﹀ ❛ ࣪ ͎DIARY ࣪LUKA˖ ៍ོ⃨̇❛ 🈀۪۪̥•─── Ini bukan cerita anak brokenhome yang jadi korban dari keegoisan kedua orang tuanya yang bercerai, ini adalah cerita te...