15. Calon Imam

423 56 10
                                    

Hay kamu!

Sudah siap untuk membaca kisah Ayla yang penuh luka? 

Jangan sampai ketinggalan ya!

Sebelum baca, bayar parkir dulu! Dilarang sider, hargai penulis.

Tutor bayar parkir = pencet bintang dipojok kiri bawah!

Makasih!

Ready? 

Selamat membaca...

Salam sayang dari Alya♡

_____________________________________

❛❛Saingan kita bukan cuma Tuhan, tapi yang seiman juga.❜❜

"Tadi itu siapa?" pertanyaan Alan sontak membuat Ayla menoleh kesebelahnya. Perempuan itu berbalik menatap Alan dengan raut yang sulit diartikan. Bagaimana ia menjelaskannya?

"Kok diem? Kamu mau main rahasia-rahasiaan?" tanya Alan saat tak kunjung mendapat balasan. Ia berjalan kebangku reot yang sudah tidak terpakai diatas rooftop, dan duduk diatasnya sambil bersidekap dada.

Ayla menghela napas pelan sebelum membalas pertanyaan Alan, "Dia bukan siapa-siapa." katanya setenang mungkin. Lalu berjalan mengampiri Alan.

"Masa?"

"Katanya...dia calon imam kamu." ujar Alan membuat tubuh Ayla menegang seketika.

Muncul berbagai pertanyaan dalam benak Ayla, apa Alan mencurigainya? Apa tadi ia melihatnya boncengan dengan Tegar? Bagaimana jika cowok itu cemburu?

"Ok, tenang, Ayla. Lo gak boleh panik!"

"Bukan siapa-siapa Alan. Dia cuman tetangga aku. Makanya tadi aku bareng sama dia."

"Berangkat sekolah bareng maksudnya?" tanya Alan memastikan.
Ayla mengangguk kaku, "I-iya."

"Naik apa?"

"Motor."

"Dibonceng?"

"Iya."

"Berdua?"

"Iya."

"Meluk gak?"

"Enggak." jawab Ayla cepat.

"Gak ada modus-modusan, kan?"

"Gak ada." ucapnya menggeleng.

"Bener?"

"Bener, Lan..."

"Mi apa?"

"Mi...ayam?"

Alan menarik tangan Ayla untuk mendekat dan menggiringnya duduk diatas pangkuan. Ia melingkarkan kedua tangan kekar miliknya dipinggang ramping milik cewek itu dan menghirup dalam-dalam aroma tubuhnya yang memabukan.

DIARY LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang