30. Kembali Terluka

355 37 9
                                    

Hay kamu!

Gimana, kangen gak sama Diary Luka?

Note : Btw, maaf banget aku baru bisa update lagi. Setelah sebulan lebih aku gak up, mungkin banyak diantara kalian yang nanya, bahkan komen kenapa? Apa penyebabnya? Huft, sebenarnya akhir-akhir ini aku ngalamin Anhedonia/kehilangan minat sama kegiatan yang dulunya aku suka lakuin. Salah satunya nulis/ngetik cerita. Kalo ditanya sebabnya, banyak sii...diantaranya aku sering sedih, lagi banyak masalah, depresi sama hidup. So kalian tau sendiri atau mungkin pasti pernah ngalamin. Dan, itu sangat-sangat mengganggu, aku jadi gak bisa fokus, berimajinasi dan akhirnya kehilangan hobby. Aku perlu waktu buat nyembuhinnya sendiri karna gak ada yang nemenin aku pulih. Tapi pas ngeliat antusiasme kalian nunggu aku up, aku jadi semangat lagi!

Terimakasih karna selalu baca cerita ini. Kalian support system terbaik!

Love u<3

Sudah siap untuk membaca kisah Ayla yang penuh luka? 

Yang udah napakin jejak mata dilapak ini, follow dulu Authornya. Yakali kamu baca cerita ini tapi gak follow aku xixixi

Wajib banget ya! Karna aku akan umumin info up tiap part di wall^^

Jangan sampai ketinggalan!

Sebelum baca, bayar parkir dulu! Dilarang sider, hargai penulis.

Tutor bayar parkir = pencet bintang dipojok kiri bawah!

Makasih!

Ready? 

Selamat membaca...

Salam sayang dari Alya♡
_____________________________________

❛❛ Kapan luka ini berakhir, Tuhan? ❜❜

Sepulang Night Ride tadi, Alan langsung mengantarkan Ayla pulang ke rumahnya. Cowok itu juga tidak mau jika nanti kekasihnya menjadi sasaran kemarahan Aleta karna ketahuan pulang larut malam.

"Aku antar sampe depan." ujarnya perhatian.

Ayla menggeleng spontan, "Gausah, Lan. Aku mohon..."

"Sekalian minta restu sama ortu kamu, Ay."

"Nanti aja plis. Jangan sekarang ya?" ucap cewek itu memohon.

Bukannya tidak mau memperkenalkan Alan ataupun mengingkari janjinya untuk memperjuangan cinta mereka. Tapi masalahnya, ini sudah malam, kecil kemungkinan Aleta akan semudah itu menerima Alan. Ia sangat tau bagaimana marahnya Aleta, apalagi jika Bram sedang tidak ada dirumah. Bisa habis dia.

"Kapan?"

"Kapan-kapan."

"Serius, Ay!"

"Duarius, Lan. Nanti kalo waktunya tepat aku kasih tau deh!" bujuk Ayla.

Alan menghela nafas panjang, "Yaudah. Masuk gih!"

Ayla melotot, "Kamu ngusir aku?!" cewek itu menggeplak lengan berotot Alan.

Plak

"Aw...Enggak, Ay. Aku nyuruh baik-baik." Alan mengusap lengannya yang digeplak Ayla. Sebagai info geplakan Ayla tidak bisa disepelekan. Cewek itu sepertinya pake tenaga dalam sampai terasa nyud-nyudan.

DIARY LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang