4. Cinta kita yang salah

791 93 10
                                    

Hay kamu!

Sudah siap untuk membaca kisah Ayla yang penuh luka? 

Jangan sampai ketinggalan ya!

Sebelum baca, bayar parkir dulu! Dilarang sider, hargai penulis.

Tutor bayar parkir = pencet bintang dipojok kiri bawah!

Makasih!

Ready? 

Selamat membaca...

Salam sayang dari Alya♡

_____________________________________
❛❛ Tetap bahagia, meski pada akhirnya tak bisa bersama.❜❜

"Butuh bantuan, Princess?"

Ayla mendongkak menatap Alan yang tiba-tiba sudah ada didepanya.

Cowok dengan pakaian rapih itu tersenyum miring kearahnya sambil duduk anteng diatas pagar sekolah.


"Ngapain lo disini?"

"Tadi gue nyari pacar gue dikelas, tapi gak ada, eh ternyata disini."

"Lo sih gak jemput gue. Gak guna banget jadi pacar!" ketus Ayla sambil bersidekap dada.

Alan terkekeh ringan saat melihat wajah Ayla yang cemberut lucu, jika dilihat-lihat pacarnya ini akan terlihat lebih cantik jika sedang marah.

Hap!

Alan melompat keperbatasan belakang sekolah dan menghampiri kekasihnya.

Ia merangkul cewek itu sambil mengacak-acak rambutnya gemas.

"Ih...apaan sih, Lan!" elak Ayla menjauh.

Namun, Alan menarik kembali lengan Ayla agar mereka bisa saling berdekatan.

"Jangan jauh-jauh, nanti kangen."

"Lo mau ngegombal terus atau mau bantuin gue masuk?" tanya Ayla mendengus kesal.

Alan berjongkok didepan Ayla, memunggungi dan menepuk belakang bahunya.

"Naik!" titah Alan membuat Ayla terdiam.

"Gue berat, Lan..." ujar Ayla memberi tahu.

"Iya tau, tapi gak seberat cinta gue ke lo, Ay." balas Alan.

"Ayo...!" seru Alan karna belum juga ada tanda-tanda Ayla naik keatas bahunya.

"Nanti seragam lo kotor sama jejak sepatu gue."

"Gakpapa, gue masih punya banyak selemari."

"Naik cepet, gue pegel nih jongkok mulu!"

Dengan rasa ragu yang mendominasi Ayla benar-benar tak tau harus menjawab apa.

"Tapi nanti lo jangan ngintip!" peringat Ayla membuat Alan mengangguk.

"Iya, gak akan."

DIARY LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang