13. Flashback

403 55 2
                                    

Hay kamu!

Sudah siap untuk membaca kisah Ayla yang penuh luka?

Jangan sampai ketinggalan ya!

Sebelum baca, bayar parkir dulu! Dilarang sider, hargai penulis.

Tutor bayar parkir = pencet bintang dipojok kiri bawah!

Makasih!

Ready? 

Selamat membaca...

Salam sayang dari Alya♡

_____________________________________

❛❛Ada kisah belum usai, yang harus diselesaikan.❜❜

"Dia hilang..."

"—saat umur gue 6 tahun."

"Ini cuman perasaan gue aja atau gimana? Masa iya dia liatin gue dari tadi?" ujar Abay heran.

"Dia bukan liatin lo, Bego! Dia liatin Ayla." balas Abim.

"Emangnya dia siapa?" tanya Abay.

Abim menggeleng, "Gak pernah liat gue. Lo kenal Rey?"

"Gak. Tapi filing gue gak enak."

"Filing lo negatif mulu, Rey. Heran, gue."

Disaat temannya sibuk membicarakan Tegar, Ayla lebih milih bungkam dan berusaha tidak peduli. Meski ada sedikit rasa penasaran yang bisa memperkuat dugaannya, tapi ia lebih memilih diam dan menyanggah semua asumsi itu.

Karna, mengenang masa lalu itu sama saja dengan membuka luka lama.

"Ayla Bramswari, gue kembali buat lo."

1 kalimat sederhana itu mampu membuat seisi kelas spontan mengalihkan pandangan mereka kepada Ayla.

"Gak mungkin, ini bener-bener gak mungkin."

Ayla membalas tatapan Tegar, terjadi keheningan beberapa saat pada keduanya hingga perempuan itu perlahan bangkit dari kursinya dan berjalan mendekat ke arah Tegar.

"Gue..."

"—gak kenal sama lo." tunjuk Ayla pada Tegar.

Tegar menatap Ayla bingung, kenapa respon yang ia dapatkan sekarang sama sekali berbeda dengan apa yang ia rencanakan? Tidak ada pelukan haru sebuah pertemuan ataupun ucapan 'Apa kabar?' yang terungkap.

Padahal, ia sudah membayangkan ini akan menjadi awal kedekatan mereka kembali. Merajut kisah lama yang sempat terhenti ditengah jalan.

"Lo gak mungkin lupa, Ayla. Ini gue, Tegar." ucap Tegar meyakinkan.

Ayla menggeleng, "Lo siapa? Tiba-tiba dateng ngaku jadi Tegar, dan kenapa lo tau soal masa kecil gue?"

"Karna gue emang, Tegar. Teman masa kecil lo. Bahkan kita pernah sahabatan. Lo lupa?"

"Gak mungkin! Tegar yang gue kenal, itu udah gak ada."

DIARY LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang