Setelah kekacauan pagi ini, Joohee duduk di sebuah kedai. Gadis dengan paras cantik nan polos yang dibingkai wajah mungil berbentuk oval itu memesan seporsi sup anti pengar untuk menghilangkan rasa sakit di kepalanya. Namun, ia justru membiarkan sup itu dan memilih memainkan ponsel.
Mata monolid milik gadis itu menatap ponsel, semakin frustrasi saat tahu dirinya sedang dalam masa subur. Artinya kemungkinan besar ia bisa hamil jika dirinya tak melakukan sesuatu.
"Baiklah, Joohee, tenang. Kau hanya perlu meminum pil anti kehamilan."
Joohee mengepalkan tangan kala cuplikan menyakitkan bagaimana ia terpaksa memutuskan hubungan dengan kekasihnya, mulai berputar di ingatan. Apalagi, alasannya benar-benar membuat Joohee merasa lebih sakit dibanding diselingkuhi. Ia tak sengaja menangkap basah pria itu bermesraan dengan sesama pria. Rasanya selama ini ia hanya dimanfaatkan untuk menutupi identitas asli sang mantan kekasih.
"Ck, dasar berengsek. Apa selama ini aku hanya menjadi bahan percobaan?" Joohee mulai menyantap sup itu. Tatapannya mulai mengabur saat air mata mulai menggenang di kelopak matanya. Ia sungguh menangisi takdirnya yang begitu buruk. Ia benci saat menangkap basah kekasihnya dan saat kesuciannya harus terenggut oleh seorang pria asing yang bahkan pergi sebelum ia bangun.
"Ini sungguh tidak pernah ada dalam rencanaku," gumam Joohee dalam hatinya.
Joohee mulai menangis dibanding menyantap sup itu. Rasanya seperti segala ketidakberuntungan dilimpahkan padanya dalam satu waktu. Namun, ia ingat soal alamat pada surat itu. Haruskah ia menemui orang itu? Tetapi, ia sangat takut jika menemui lelaki itu hanya akan membuat masalahnya semakin rumit.
"Apa yang harus kulakukan jika pilnya tidak berpengaruh? Aku sungguh tidak bisa mengingat apa pun," gumamnya dengan pengar yang malah makin terasa. Mungkin karena ia menahan tangis.
🍀🍀🍀
"Bodoh! Bodoh! Bodoh!" Lelaki dengan rahang tegas serta mata besar itu sibuk memukul kepalanya yang masih terasa pengar. Ia berdiri tepat di hadapan cermin dengan pakaian santainya. Ia bersiap untuk berlatih setelah harus dengan buru-buru datang saat sang manajer menelepon.
Jung Jungkook atau lebih akrab disebut Jung itu, masih belum mau keluar dari kamar mandi. Siapa yang tak mengenalnya? Jung si maknae dari grup Eunoia yang kini tengah naik daun. Ia dikenal sebagai pria paling sopan karena tak pernah mau menyentuh penggemar wanita dan mendapat julukan idol gentleman karena sikapnya yang selalu menghargai dan menghormati wanita.
Namun, sepertinya julukan itu takkan lagi disematkan padanya. Mungkin, hanya menunggu waktu, gadis yang menghabiskan malam panas bersamanya, menuntut atau menyebarkan berita tentangnya.
Jungkook ingin tetap di sana setidaknya sampai gadis itu terbangun lalu meminta maaf atas kelancangannya. Namun, sang manajer sudah murka karena memang dari semalam ia belum pulang ke asrama. Ia harap, gadis itu minimal mau menghubunginya atau menemuinya agar masalah itu bisa dituntaskan.
Ia menyesal sebab semalam harus pergi ke bar hanya karena kontrak tak menguntungkan yang tiba-tiba diajukan agensi. Padahal, sejak awal debut agensinya seolah tak terlalu memedulikan grupnya. Lalu saat mulai naik daun, agensi justru mengajukan satu kontrak baru yang membuatnya terpaksa mengakhiri hubungan dengan kekasihnya. Ia sampai minum-minum kemudian terbangun dengan kondisi yang benar-benar tak iabayangkan sebelumnya. Sekarang ia sedang memegang bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
"Dia akan melapor atau tidak ya? Oh ya ampun! kepalaku rasanya mau pecah jika seperti ini."
Lelaki itu memilih keluar, berjalan menuju ruang latihannya untuk kembali berlatih. Sebentar lagi ia akan comeback, belum lagi daftar panjang pekerjaannya yang menunggu, juga ia harus memikirkan konsep penampilan di acara akhir tahun. Ia akan melupakan sebentar soal masalah ini dan fokus pada pekerjaannya serta memberikan penampilan terbaik untuk penggemar mereka, Eunity. Toh, ia mungkin bisa membungkam gadis itu sebelum bicara pada dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Stage✓
Fanfiction[Sebelumnya berjudul Constellation] Sebuah insiden, membuat takdir Jungkook juga Joohee terhubung secara tak sengaja. Sebuah penolakan, tentu membuat Joohee marah besar dan berusaha keras untuk menjatuhkan karier lelaki berengsek itu. Hingga akhirny...