"Eunoia, chukkateurimnida!" Teriakan itu membuat anggota Eunoia tersenyum senang. Mereka sudah berjuang menyiapkan comeback kali ini hingga jam tidur mereka sangat berantakan. Mereka hanya ingin menunjukkkan performa yang sempurna. Apalagi, sudah hampir satu tahun mereka tak mengeluarkan album atau single. Namun, siapa sangka? comeback mereka kali ini cukup sukses. Dibantu proyek penggemar mereka, album 'Hold' itu sukses memuncaki platform musik dalam waktu kurang dari 24 jam. Tentu, ini pencapaian tertinggi sepanjang karier mereka.
"Terima kasih, semuanya." Namsoo tersenyum. Ia seolah menjelaskan pada member grupnya jika semua ini terjadi berkat kerja keras dan kerja sama mereka. Awalnya, beberapa dari mereka ingin menyerah saat disuguhi pembaruan kontrak. Namun, dengan bujukan Namsoo, mereka akhirnya menanda tangani pembaruan komtrak lalu berada di puncak.
Memang, mereka belum menjadi nomor satu saat ini. Namun, masuk 3 besar dalam popularitas grup idol, tentu membuat mereka cukup bangga. Setidaknya, mereka patut diperhitungkan.
Bukan tanpa alasan popularitas mereka naik dengan cepat dalam waktu singkat. Setelah lagu mereka viral, kegiatan-kegiatan solo para member ikut memberi kontribusi dalam menarik perhatian publik. Entah itu menjadi presenter, tamu acara ragam, hingga menjadi pemeran pendamping dalam drama atau film. Memang untuk drama masih belum ditayangkan. Namun, masuk dalam berita sudah pasti membuat banyak orang semakin penasaran pada grup itu.
Namsoo mengulurkan tangan, membuat member lain menumpuk tangan mereka. "Eunoia, kajja!"
"Kajja!"
Dengan pakaian juga make up sempurna, keenam pria tampan itu melangkah menaiki panggung. Untuk kali pertama, lagu 'Us' akan ditampilkan. Sebenarnya, mereka sama-sama gugup karena sudah lama tak tampil di atas panggung. Namun, demi penggemar, mereka akan melakukan yang terbaik.
Sorak itu terdengar, bersamaan dengan alunan musik yang mulai terdengar. Lagu dengan genre alternative rock dan campuran melodi sentimental, lagu yang berkisah tentang seseorang yang harus saling merelakan itu, seolah memiliki hal yang bertolak belakang. Pasalnya, alunan musik yang terdengar lebih menunjukkan rasa semangat. Padahal, arti dalam lagu itu cukup menyentuh.
Kenangan mengenai Yoreum mulai merasuk di benak Jungkook. Pandangan yang seharusnya menangkap banyak penggemar duduk di bangku penonton, justru hanya menangkap satu gadis yang duduk di bangku paling depan. Lagu ini sungguh menggambarkan kisahnya dengan Yoreum.
Terkadang suatu hal tak perlu bersama untuk saling bersama
Ada hal yang hanya bisa saling berdampingan
Seperti kau dan aku
Tapi ... Apa aku boleh berharap untuk kisah kita berdua?
Penggalan lirik yang kebetulan menjadi bagian Jungkook, seolah jawaban dari perpisahannya dengan Yoreum. Mungkin, bersama hanya akan membuat keduanya hancur. Namun, Jungkook tetap berharap, kisah mereka berdua bisa berlanjut. Meskipun, kali ini sepertinya akan sangat mustahil. Pasalnya, ia mungkin harus menerima konsekuensi atas hal yang ia perbuat pada gadis asing yang tak kunjung menemuinya itu.
"Aku ingin berharap, tapi rasanya itu keterlaluan," batin Jungkook.
🍀🍀🍀
Dengan hoodie yang ditambah dengan jaket panjang, Joohee berjuang mendapatkan foto terbaik dari grup yang akan tampil di acara musik mingguan itu. Untuk sementara, ia mengenyampingkan masalah pribadinya dan sudah hampir satu bulan, ia memilih melupakannya. Apalagi, Jungkook memblokir nomornya setelah pembicaraan mereka waktu itu. Ia sudah lelah dan memilih tak lagi menghiraukannya.
Beberapa jepretan ia dapat saat grup Eunoia baru saja turun dari mobil van mereka. Tatapannya tak sengaja bertemu dengan pemilik mata bulat nan menggemaskan dari lelaki berahang tegas itu. Bukan hanya Joohee yang terkejut. Bahkan, Jungkook juga merasakan hal yang sama, beriringan dengan kenangan malam itu yang mulai merasuk. Meski tak tahu nama gadis itu, Jungkook ingat tatapan juga wajahnya. Sebab, sebelum pergi, ia lebih dulu memperhatikan wajah gadis itu. Itu sebabnya, ia sangat ingat wajah gadis yang sudah ianodai.
"Astaga, aku dalam masalah!" batin Jungkook. Dia sudah tenang selama hampir sebulan setengah. Dari cara gadis itu tak datang untuk menuntut sebuah pertanggung jawaban, ia cukup yakin, gadis itu memang tak membutuhkannya. Itu sebabnya, ia bisa merasa tenang untuk sementara. Terlebih, memang tak ada sebuah rumor mengenai dirinya. Namun, kemunculan gadis itu di sana, sukses membuat ketenangan itu sirna. Hatinya kembali diselimuti rasa gelisah hingga peluh mulai membasahi dahinya.
"Gwaenchana?" Hoonie yang kebetulan berdiri di samping Jungkook, memastikan kondisi maknae kesayangannya. Sebab, ini tak pernah terjadi pada Jung sebelumnya. Apalagi, Jung merupakan anggota yang paling sering berhadapan dengan kamera.
Sama halnya dengan Joohee. Bukan lagi rasa gelisah yang menyelimuti hatinya, tapi rasa marah, penyesalan, dan rasa lega beradu di dalam sana. Ia marah karena lelaki itu seolah menghindarinya. Telepon ditolak, serta setiap kali dia datang ke alamat yang diberikan Jung, selalu dikatakan bahwa pria itu sedang tak ada di dorm. Padahal ia ingin membicarakan masalah mereka secara baik-baik.
Joohee memilih berhenti mengambil foto. Ada hal lain yang perlu ia selesaikan sekarang. Yap, permasalahannya dengan lelaki itu. Ia tak peduli soal karier lelaki itu yang sedang meroket. Ia hanya ingin meminta pertanggung jawaban atas apa yang dilakukan maknae grup naik daun itu. Meskipun sampai detik ini belum ada tanda-tanda soal kehamilannya, ia tetap takut suatu hari bayi itu memang ada. Ia sangat perlu membicarakannya dengan Jung.
Namun, langkahnya justru terhenti saat kepalanya mulai terasa sakit. Tadi pagi juga ia merasakannya. Tetapi, ia memilih tetap bekerja sebab berpikir penyebab dari rasa sakit di kepalanya adalah kurang tidur. Terlebih, selama sebulan ia memang hanya bisa tidur sebentar karena mimpinya terus menunjukkan kejadian malam itu.
"Tidak, Joohee. Dia ada di depan mata sekarang. Jangan biarkan dia lolos!" gumamnya dalam hati. Joohee menggeleng sembari menahan agar tubuhnya mau diajak kerja sama. Saat tubuhnya terasa agak enakan, Joohee kembali berlari, menyusul grup itu untuk bertemu. Namun, tubuhnya seperti enggan memberi dukungan. Perlahan pandangannya menjadi gelap hingga ia akhirnya tak sadarkan diri.
Mendengar sesuatu terjatuh dengan keras, tentu membuat Eunoia bersamaan menoleh. Mereka sama-sama terkejut saat mendapati seorang gadis jatuh pingsan tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Masuklah, biar aku yang membantunya," ujar Hyunjo. Padahal, sempat terbesit niat dalam hati Jungkook untuk membantunya. Namun, karena larangan sang manajer, ia akhirnya memilih untuk menurut. Lagi pula, ia tak mau membuat masalah meski sebenarnya, yang akan terbit di portal media online adalah sikap gentleman-nya.
"Aku akan membantu," ujar Hoonie.
"Tidak, biar aku dan Rara yang membantunya. Hyunmin, tolong bawa mereka ke ruang tunggu," ujar Hyunjo kemudian menghampiri Joohee. Ia heran sebab gadis itu bisa masuk. Padahal, seharusnya memang tak bisa. Terlebih, sistem keamanan stasiun televisi itu cukup ketat untuk meminimalisir sasaeng masuk.
"Rara, sepertinya, kita harus membawanya ke rumah sakit. Tolong hubungi ambulans."
"Tapi, sunbae."
"Entah dia sasaeng atau reporter. Kita harus membantunya. Aku rasa, para keamanan sedang kewalahan menangani penggemarnya Beyonds," ujar Hyunjo.
"Ne, algesseumnida."
🍀🍀🍀🍀🍀
3 Nov 2021
Republish : 9 Sep 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Stage✓
Fanfiction[Sebelumnya berjudul Constellation] Sebuah insiden, membuat takdir Jungkook juga Joohee terhubung secara tak sengaja. Sebuah penolakan, tentu membuat Joohee marah besar dan berusaha keras untuk menjatuhkan karier lelaki berengsek itu. Hingga akhirny...