"Namamu?" Pria itu segera bersiap menuliskan nama pada album yang kini ada di depannya. Setelah melakukan comeback, tentu temu penggemar seperti ini adalah hal yang wajib. Meskipun, otak pria itu sudah melayang jauh pada keluarganya yang ada di rumah. Sudah hampir 9 bulan dia tidak bisa pulang karena kesibukannya. Entah untuk jadwal solo atau jadwalnya bersama Eunoia. Bahkan untuk sekadar bertukar kabar lewat telepon pun jarang karena Jungkook sering berakhir ketiduran.
"Choi Joohee."
"Choi ... Joo ... Hee." Jungkook mengeja nama itu secara tak sadar sebelum kemudian mendongak saat mengenali dengan jelas suara yang familiar itu.
Joohee memberikan kode agar Jungkook tak memberikan respon yang mungkin mencurigakan. Andai bukan karena Jungyu yang masih kecil, dia mungkin sudah mengekori suaminya. Beruntung, dia bisa memanfaatkan momen seperti ini untuk melepas rindunya.
"Bagaimana kabarmu? Aku merindukanmu." Jungkook mulai memberikan tanda tangannya pada album yang dibawa Joohee. Terkadang Joohee memang ikut dalam fansign dan penggemar Jungkook juga mengenalinya. Namun, bukan sebagai Joohee istrinya Jungkook. Melainkan Joohee pemilik akun TokkiNuna. Joohee cukup populer sebagai fansite besar Jungkook.
"Ah ya, tunggu sebentar." Joohee mengeluarkan sebuah koin kemudian memejamkan mata sembari merapalkan harapan. Tentu saja ini mengundang kekehan gemas dari Jungkook hingga hampir saja tangannya mendarat untuk mengacak rambut istrinya. Namun, beruntung dia sadar lebih dulu hingga kemudian berpura-pura meregangkan ototnya.
"Kau sedang apa?"
"Mendoakan kesehatan dan kesuksesanmu. Ini." Joohee memberikan koin tersebut kemudian mengambil album yang sudah ditanda tangani oleh Jungkook. "Aku harap kali ini kau membawa piala yang lebih banyak lagi. Fighting!"
Joohee tentu tak bisa memanfaatkan statusnya sembarangan. Jadi, dia melakukannya persis seperti penggemar lainnya meskipun dia benar-benar sudah sangat merindukan suaminya. Tak masalah, hari ini setelah acara musik, suaminya berjanji akan pulang.
Aku sangat merindukanmu. Bolehkah aku memelukmu semalaman? Kalau bisa sampai besok.
"Nona, perona pipimu sepertinya terlalu banyak," goda Aekyung yang tentu saja membuat Joohee berdecak. "Wah ... sepertinya kata-kata jatuh cinta pada orang yang sama terus-menerus itu memang ada."
"Pelankan suaramu, Eonni. Terlalu berbahaya."
"Cha, aku juga butuh berkencan. Jungyu-ya, karena Eomma sudah kembali, bibi pergi dulu ya."
"Sieo."
"Shirreo? Wah ... Joohee, sepertinya peranku berlapis dalam hidupmu. Sahabatmu, kakakmu, suamimu, ibunya Jungyu, apa selanjutnya akan jadi ibumu juga?"
Omelan Aekyung tentu saja mengundang tawa dari Joohee. Masalahnya, cara Aekyung mengomel benar-benar mirip ahjumma topoki yang hampir sering dia mintai diskon karena membeli membeli tiap hari. Namun, dia tetap mendapatkan diskon itu. Sama seperti Aekyung yang tetap saja mau menjaga Jungyu saat dirinya ada urusan.
"Gomawo, Eonni. Akan kutraktir daging. Bagaimana?"
"Setuju."
"Setuju."
Joohee dan Aekyung seketika terkekeh mendengar Jungyu yang mengikuti ucapan mereka. Belakangan bayi itu memang suka mengoceh sambil mengikuti kata-kata yang mudah baginya. Makanya mereka harus sangat berhati-hati dalam mengatakan sesuatu karena Jungyu pasti mengikuti mereka.
***
Suara password yang berhasil dimasukkan, membuat Joohee tersenyum. Dengan rambut yang diikat satu dan celemek yang melekat di tubuh, dia tersenyum kala rasa hangat tiba-tiba dia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Stage✓
Fanfiction[Sebelumnya berjudul Constellation] Sebuah insiden, membuat takdir Jungkook juga Joohee terhubung secara tak sengaja. Sebuah penolakan, tentu membuat Joohee marah besar dan berusaha keras untuk menjatuhkan karier lelaki berengsek itu. Hingga akhirny...