Jungkook mengenakan earphone, mendengarkan alunan instrumen yang pernah ia buat dahulu. Meski sembari menunggu kasir sebuah minimarket, ia menuliskan kata demi kata untuk melengkapi lagu itu. Sesekali ia tersenyum, membayangkan setiap senyum yang Joohee berikan meski itu cukup langka karena Joohee lebih suka menunjukkan wajah ketusnya.
"Ossowaseyo." Senyum Jungkook seketika berubah menjadi sebuah keterkejutan. Ia kemudian kembali tersenyum dan membungkuk kala seorang aktor yang sejak dulu menjadi idolanya itu ada di sana. Sepertinya memang sedang ada syuting di sekitar sana.
Keum Jung Hwan.
Jungkook memang pernah menjadi co-star dalam drama yang dibintangi pria yang penuh kharisma itu. Ia merasa sangat berterima kasih karena produser drama itu mempercayakan dirinya sebagai Junghwan versi muda. Namun, sayang sekali drama dengan tajuk 'When We Were 19' itu dikabarkan batal tayang karena skandal yang menimpa dirinya.
"Ada lagi?" tanya Jungkook setelah menghitung belanjaan pria itu. Dengan ramah ia menerima kartu milik Junghwan kemudian mengembalikannya.
"Oh? Kau? Astaga, bagaimana bisa aku melupakanmu? Kita bertemu lagi ya," ujar Junghwan sembari mengulurkan tangan. Tentu ini membuat Jungkook segera menyambutnya. "Bagaimana kabarmu? Kudengar kau sedang dalam masalah yang besar."
"Ya ... Hanya sedikit masalah."
"Kau bekerja paruh waktu?"
"Aku harus melakukannya karena uangku habis untuk membayar denda. Tapi, aku senang melakukannya," jawab Jungkook diakhiri senyum. Namun, ia segera menutup mulutnya. "Ah maaf, aku malah tiba-tiba bercerita."
"Tidak apa-apa, lain kali ayo bertemu lagi. Traktir aku kopi sebagai imbalan untuk ini." Junghwan mengeluarkan minuman berenergi dari dalam plastik kemudian tersenyum sebelum pergi.
🍀🍀🍀
Di kafe agensi, Jungkook duduk di salah satu mejanya, bersama seorang gadis yang kini nampak menikmati semangkuk jajangmyeon dengan santai meski seharusnya sedang dalam masa diet.
"Maaf, tapi aku tidak bisa menerimanya. Apa tidak bisa jika kita melakukan kolaborasi saja?" tanya Jungkook yang tentu saja langsung membuat suasana hati Heejin berubah menjadi buruk. Padahal ia baru saja berselera makan setelah beberapa hari memilih hanya makan satu apel setiap harinya.
Heejin meletakkan sumpitnya kemudian menatap Jungkook. "Kolaborasi tidak semenarik skandal kencan."
"Aku memikirkan Sirius juga Eunoia. Grup kita akan terkena dampaknya juga. Aku akan sangat senang jika kau ingin berkolaborasi denganku. Mungkin ... Membuat album bersama? Atau ... Acara reality yang ditayangkan di kanal Yourtube? Atau ... projek web drama?"
Heejin hanya ingin skandal kencan. Dengan begitu, ia akan diakui sebagai kekasih Jungkook dan dipandang sebagai gadis beruntung karena Jungkook selalu memenangkan hasil pemungutan suara untuk kategori pria yang paling ingin dikencani. "Aku akan memikirkannya."
"Kau tidak setuju?"
"Aku bilang akan memikirkannya." Heejin sungguh kesal mengapa ada gadis menyebalkan lain setelah Yoreum? Ia bahkan sampai bertanya-tanya apa yang Jungkook lihat dari keduanya?
"Baiklah, aku akan sangat senang jika mendapatkan jawaban yang bagus." Jungkook melirik jam tangannya. Ia lantas tersenyum dan berniat untuk beranjak. "Aku ada pekerjaan. Jika ingin membicarakannya, kau bisa menghubungiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Stage✓
Fanfic[Sebelumnya berjudul Constellation] Sebuah insiden, membuat takdir Jungkook juga Joohee terhubung secara tak sengaja. Sebuah penolakan, tentu membuat Joohee marah besar dan berusaha keras untuk menjatuhkan karier lelaki berengsek itu. Hingga akhirny...