#38 In Another Life

496 101 20
                                    

Jungkook menekan salah satu nomor lantai pada lift. Sepulang pekerjaan paruh waktunya, ia meluangkan waktu untuk datang ke agensi. Entahlah, ia juga sebenarnya tak tahu apa yang ingin dibicarakan oleh agensi. Ia harap bukan hal yang buruk.

Ia melangkah keluar saat sampai ke lantai tempat ruangan sang paman berada. Ia menarik napas kemudian mengembuskannya sebelum mengetuk serta membuka pintu.

Jungkook mengerutkan dahinya saat sang paman meletakkan sebuah map yang biasanya digunakan untuk tanda tangan kontrak. "Ini apa?"

"Baca saja."

Jungkook meraih map itu kemudian mengambil dokumen yang ada di dalamnya. Dahinya berkerut kala mendapati beberapa foto yang menunjukkan dirinya juga Joohee sedang berkencan di sana. Padahal ia sudah memastikan di sekitar mereka tak ada yang memotret.

"Jung ... Apa kau tidak bisa sekali saja tak berulah? Kau tahu berapa banyak yang harus agensi keluarkan untuk menutupinya? Baru saja kami merilis pernyataan agar kau bisa kembali secepatnya."

Ini memang bukan yang pertama kali, membuat Jungkook benar-benar kesal karena setiap tempat yang ia kunjungi bersama Joohee bukanlah tempat yang sering dikunjungi orang lain. Bahkan, bisa dibilang sangat sepi. Bagaimana bisa mereka mengambil foto?

"Jung, karena agensi sudah merilis pernyataan itu, apa kau tidak bisa meninggalkannya?"

Jungkook langsung menatap sang paman dengan marah. Bagaimana bisa dirinya meninggalkan Joohee? "Tidak bisa."

"Wae? Kau jatuh cinta padanya? Aku sudah mencantumkan poin tidak boleh menjalin hubungan asmara dengan siapa pun dalam pembaruan kontrak. Kau lupa?"

Jungkook menghela napas. Lelaki dengan kemeja putih yang dipadukan vest navy itu benar-benar tak mengerti apa kemauan agensi. Padahal bertanggung jawab malah membuat semua kekacauannya akan selesai dan tak berkepanjangan.

"Jung, bukankah jika kau menginginkan sesuatu, kau harus merelakan sesuatu yang lain?" tanya Myungso. Pria itu beranjak dari kursinya.

Jungkook terkekeh dan menggeleng. Ia benar-benar tak mengerti mengapa agensi malah memaksanya untuk meninggalkan Joohee setelah tak membantunya saat kekacauan itu terjadi. "Jika aku disuruh memilih, aku akan memilih Joohee."

"Bahkan ayahmu saja melakukannya, Jung. Dia meninggalkanmu demi kariernya."

"Mwo?" Jungkook tertawa tak percaya. Entah cerita mana yang harus ia percaya. Namun, ia memang tahu ayahnya pergi meninggalkan dirinya dan ibunya. "Paman ingin menciptakan cerita palsu lagi?"

"Baiklah, jika kau tidak mau percaya."

Jungkook melangkah pergi dengan perasaan marah. Sungguh, suasana hatinya benar-benar tak bagus hari ini. Ia pikir akan dapat pekerjaan baru atau ikut dengan anggota Eunoia yang lain memiliki schedule solo. Ternyata inilah pentingnya tak berharap lebih pada sesuatu.

Berbeda dari saat datang tadi, Jungkook memilih turun lewat tangga darurat. Dirinya merasa jika lelah bisa sedikit mengobati rasa marahnya.

Langkahnya terhenti saat mendengar suara seseorang yang tak asing baginya. Yoreum dan Chan. Ia bisa menebaknya dengan tepat sebab keduanya cukup dekat dengannya. Ia merasa heran sebab mereka berdua terdengar seperti sedang berdebat.

Behind The Stage✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang