Happy Reading~!!
•
•
•"Siang ini bolos lagi kuy," ujar Albara sembari melahap burger di tangan nya.
Jian dan Juna saling menatap.
"Hayuk atuh." Tanpa berpikir panjang Juna mengiyakan.
"Abis ini matematika ya?" tanya Jian.
"He'em." Albara dan Juna kompak menjawab.
Jian tampak berpikir sejenak.
"Yaudah deh gua ikut, or yang minggu lalu belum soalnya," putus Jian.
Setelah menghabiskan semua burger di tangan nya, Albara berdiri diikuti Juna dan Jian. Mereka bergegas ke kelas untuk mengambil tas mereka.
"Cepetan, Jun," peringat Albara.
Saat Jian mengawasi guru-guru, Juna dengan sigap dan lincah mengambil ketiga tas dan segera berlari keluar menghampiri Albara.
"Udah, yuk."
Setelah merasa benar-benar aman, ketiga cowok itu pun berlari keluar dari pekarangan sekolah.
"Cepet, Al, lo dulu," titah Jian sembari membungkuk kan badan nya agar Albara bisa menaiki nya untuk memanjat pagar.
"Albara."
Albara yang kini sudah berada diatas pagar seketika menghentikan langkah nya saat ada orang yang memanggil nama nya tak jauh dari sana.
"Lo ngapain, mau ikutan bolos?" tanya Jian heran melihat Danica yang tiba-tiba menghampiri mereka.
"Ehh, ni anak kok bisa ngomong?" Juna menggaruk kepala nya yang tak gatal.
Jian memberi isyarat agar Juna diam terlebih dahulu, karena seperti nya Danica akan mengatakan sesuatu yang mungkin saja penting.
"Danica mau kasih tau yang sebenarnya, tapi Alba harus turun," titah Danica.
Jian dan Juna yang tidak tau apa-apa hanya diam terheran-heran.
"Danica balik ke kelas," pinta Jian.
Danica menggeleng.
Albara kini masih diatas pagar, daritadi ia hanya diam disana tanpa berbicara.
"Woi sebenarnya si Danica ini bisa ngomong apa enggak sih?" tanya Juna lagi karena terlalu penasaran.
"Albara! Jiandra! Arjuna! Balik ke kelas sekarang!"
"Mampus." Juna menepuk dahi nya.
"Lari woi!" Albara melompat turun dari pagar kemudian berlari ke belakang sekolah di susul oleh Jian dan Juna.
"Pak Irwan?" Danica menatap guru BK nya itu.
"Kemana mereka tadi?" tanya Pak Irwan.
"Ke belakang sekolah, Pak."
"Yasudah makasih ya, Danica, kamu sekarang ke kelas." Setelahnya Pak Irwan juga berlari ke belakang sekolah untuk mengejar tiga berandal itu.
°°°°°
"Apes banget hidup gua ngikutin si Al," oceh Juna.
"Sabar ajalah, Jun, nama nya juga temen harus setia," sahut Jian.
Sementara itu Albara hanya bisa pasrah menjalankan hukuman pemberian Pak Irwan.
Meskipun begitu, ia daritadi merutuki nama Danica karena gadis itu yang membuat ia dan kedua teman nya tak bisa bolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
28 Hour [ END ] ✓
Fanfiction"Mi, Danica mana?" Anjani menyerengit bingung. "Danica siapa, Al?" ★★★ "Dia adalah segala nya. Namun kepergian nya adalah mimpi burukku." - Albara Deron Mahendra Start « 13 October 2021 » End « 22 Maret 2022 »