Part 14

48 21 36
                                    

HALOO~

APA KABAR GUYS~?

Seperti biasa aku mau minta maaf karena sudah lama tidak up:') 🙏

Aku sibuk jadi panitia class meet hehe, terus lagi mau nyusun cerita ini supaya rapi.

Kayak alur nya abis ini gimana, puncak konflik mau di taro di part berapa, penyelesaian masalah, sampai ending.

Biar gak bingung mulu setiap mau nulis wkwk.

Mohon maaf yaa pokoknya kalau aku sering lama banget up nya ...

Btw mau ngucapin makasii banyakk buat yang sabar mau nunggu cerita ini up, atau ada yang udah pindah ke cerita lain huhu.

Inti nya kalau ada yang pengen di tanyain atau di sampai kan boleh langsung comment atau mau DM juga boleh.

Oke deh,

HAPPY READING~!

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>












"Al, lo udah sadar?"

Albara melihat ke samping ranjang nya. Ada Jian dan juga Juna di sana.

Albara menghela nafas panjang, ia mengalihkan pandangan nya kearah jendela.

'Gue mimpi apa barusan?' - Batin Albara berpikir.

Jian berjalan dan berhenti tepat di depan pandangan Albara.

"Ji," panggil Albara.

"Apa? Siapa yang bikin lo kek gini hah?"

Albara menggeleng kecil. "Dulu gue sepinter apa?"

Pertanyaan itu sontak membuat Jian terkejut.

"Loh? Seorang Albara sang master out in ruangan BK pernah pinter?" cibir Juna.

Jian kemudian tertawa canggung. "Ah itu, lo kan pinter bohongin bokap gue iya kan."

"Bener tuh, ada aja akal buat kabur dari BK lo!" tambah Juna.

'Percuma' - Batin Albara.

"Eh lo jawab gue, siapa yang bikin lo kek gini?" tanya Jian lagi agar Albara tak membicarakan hal itu.

Albara terdiam sebentar. "Dihan," ucap nya setelah beberapa detik.

"Dihan? Temen SD kita?" Juna pun kini berjalan berpindah tempat berdiri di samping kembaran nya.

Jian mengangguk.

"Dihan kenapa emang? Dia yang buat lo kek gini?" tanya Juna menatap Albara.

28 Hour [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang