WAIT!
STOP
JANGAN BACA DULU...
Aku mau minta pendapat kalian sebentar.
Menurut kalian, aku up cerita ini kelamaan atau engga?
Klo misal engga yaudah gapapa. Tapi kalau iya, aku mau kalian saranin, misal kayaknya up seminggu tiga kali deh, atau dua hari sekali deh.
Soalnya aku kan up nya random, gak ada jadwal up tetap gtu, jadi apakah kalian fine fine aja atau gimana?
Terus klo misal ada kritik saran boleh ya sampein jugaa.
Tolong comment ya guys.
Thank u waktu nyaa!
HAPPY READING~!
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Pak Irwan berdiri dari bangku nya, perlahan ia mulai berjalan dan memperhatikan satu persatu wajah murid nakal di hadapan nya itu.
Pak Irwan menghela nafas nya.
"Jujur, saya capek ngadepin kalian bertiga," ujar Pak Irwan memulai.
"Ini udah kesekian kali nya kalian masuk ke ruangan saya, dan hukuman yang saya berikan ke kalian juga sudah beragam. Tapi kenapa efek jera yang mau saya kasih ke kalian, gak bisa kalian rasain," lanjut Pak Irwan panjang.
Pak Irwan menghela nafas nya lagi.
"Sekarang gini aja, saya bener-bener udah muak ya. Sebenarnya apa yang membuat kalian senang melakukan hal seperti bolos dan hal lain yang tidak boleh di lakukan di sekolah? Apa dampak dari melakukan hal itu sampai kalian sesering itu melakukan nya?" tanya Pak Irwan serius.
Hening.
Ketiga murid di hadapan Pak Irwan tidak ada yang membuka suara.
"Albara," ujar Pak Irwan sembari berjalan mendekat ke arah Albara.
"Coba jelasin ke saya."
Tak lama Albara menatap Pak Irwan dengan keberanian nya. Dari tadi anak itu tidak menunduk seperti kedua teman nya, hanya saja mata nya melihat kemana-mana.
"Bapak pernah muda kan?" tanya Albara.
Pak Irwan mengangguk.
"Apa hal menarik yang sampe sekarang gak bisa bapak lupain dari masa muda?" lanjut Albara.
"Gak ada?" tanya Albara.
"Kenapa? Karena bapak hanya mengikuti semua aturan sekolah tanpa melakukan hal seru yang bisa membuat masa muda bapak menjadi tak terlupakan," ujar Albara dengan santai sembari memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku jaket yang ia kenakan.
Pak Irwan mengangguk lagi. "Saya paham, paham sekali dengan ucapan dan maksud kamu.Tapi kamu gak boleh lupa kalau aturan di buat bukan untuk di langgar, tetapi untuk di laksanakan," jelas Pak Irwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
28 Hour [ END ] ✓
أدب الهواة"Mi, Danica mana?" Anjani menyerengit bingung. "Danica siapa, Al?" ★★★ "Dia adalah segala nya. Namun kepergian nya adalah mimpi burukku." - Albara Deron Mahendra Start « 13 October 2021 » End « 22 Maret 2022 »