Part 7

74 32 24
                                    

Hallo!

Maaf ya baru up lagi hari ini huhu

Kemarin saya tidak boleh main hp guys:')

So, tolong maapkan saya untuk kesekian kali nya karena sering php wkwk:')

Kesel gak sih? Klo kesel boleh tinggal in story nya kok, jinjaa, gwaenchana sih aku🥲

Aku up part tambahan nya di hari Minggu yaa manteman^^

Btw aku sengaja up beberapa jam sebelum 'Namgogoedam (남고괴담)' web drama nyaa treasure mulaiii!!

Btw aku sengaja up beberapa jam sebelum 'Namgogoedam (남고괴담)' web drama nyaa treasure mulaiii!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh bener kan yaa judul nya?












Happy Reading~!!

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>



















"DANICA!"

Brukkk.

Albara berlari sekuat tenaga menghampiri Danica yang terjatuh akibat tersandung batu di tengah jalan.

Cowok itu dengan cepat langsung menggendong Danica ala bridal style kemudian berlari ke sebrang.

Tak sampai beberapa detik, mobil sport tersebut dengan secepat kilat lewat di belakang punggung Albara.

Jika saja Albara telat, maka kita tidak tau nasib Danica setelah nya.

"Lo berat juga ya," keluh Albara sembari menurunkan Danica untuk duduk di pinggir trotoar.

Danica membuang muka nya, entah malu atau kesal, terlihat sama saja.

"Kenapa muka lo begitu?" misuh Albara.

"Udah di tolong bukan nya bersyukur," lanjut nya.

Albara berjalan ke depan Danica kemudian ia berjongkok.

"Naik," suruh nya.

Danica menggeleng.

"Gue tau ya kaki lo masih sakit," ujar Albara.

Tanpa aba-aba, Albara langsung menggendong Danica di punggung nya, ia tak peduli Danica memberontak dan minta di turunkan.

"Gak usah mikir macem-macem, gue cuma mau bantu lo kok, diem aja bisa gak?" peringat Albara.

Kemudian Danica menurut dan kini diam.

Lama-lama Albara merasa lelah, jujur saja Danica yang bertubuh mungil itu tidak se-ringan keliatan nya.

28 Hour [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang