🎶
Sedikit ku jelaskan tentang ku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu-Bertaut-
****
Revano Alkan pradipta. Laki-laki si penyuka hujan. Bisa disebut dia adalah Pluviophile. Menurutnya hujan selalu memberikan kedamaian di hati. Apalagi aroma tanah basah yang baru saja diterpa hujan, menurut Revan itu adalah sebuah hal yang dapat memberi rasa tenang dalam hatinya. Selain itu Revan sangat suka menatap keluar jendela hanya untuk menatapi guyuran hujan yang mendera halaman. Sejak kecil Revan sangat suka dengan hujan-hujanan ia merasa beban dalam hidupnya terasa luruh begitu saja bersamaan dengan turunnya hujan yang membasahi seluruh tubuhnya. Meski kenyataannya tidak sama sekali.
Dulu Revan seringkali menikmati hujan di teras rumah dengan sang Ayah ditemani secangkir kopi dan gorengan hangat bikinan sang mama tercinta. Keduanya duduk berdampingan di antara kursi yang ada di teras. Namun kini ia hanya menikmati turunnya hujan sendirian karena Ayah telah berpulang sejak 5 tahun silam. Akibat serangan jantung.
Revano terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
Si sulung namanya Gara Delvian Ramatha. Bang Gara memutuskan untuk menikah muda pada usia 22 tahun. Kini dirinya sudah tidak tinggal bersama di rumah lagi, karena dia sudah menikah dan otomatis pindah rumah bersama istrinya, yaitu ke Jakarta. Sekalian mengurus pekerjaannya yang ada di sana. Usia pernikahannya kurang lebih sekitar 3 tahunan dan sudah dikaruniai satu orang anak laki-laki bernama Daffin Andreas ramatha. Bang Gara juga kadang membawa keluarganya berkunjung ke rumah jika ada acara keluarga atau hanya sekedar untuk mengunjungi mama dan juga adik-adiknya.
Anak kedua adalah Revano. Tapi sepertinya Revano sedang malas menceritakan tentang dirinya. Jadi nggak apa-apa lewat aja. Nanti kalian juga tahu sendiri bagaimana sosok tampan bernama Revano ini. Hehehe.
Anak ketiga atau anak bungsu atau anak bontot atau anak kesayangan. Namanya Ara Adhisla Maheswari. Akhirnya mama sama Ayah punya anak perempuan setelah dua anak mereka lagi-lagi laki-laki. Dan tentu saja ini juga hal yang sangat membahagiakan bagi bang Gara dan Revan yang akhirnya punya adik perempuan. Maka dari itu Ara seringkali merasa kesal karena kedua abangnya yang bersikap terlalu overprotektif dalam menjaganya. Padahal kan Ara sudah dewasa. Saat ini Ara baru saja duduk di bangku kelas X SMA. Ara ini selain kesayangan mama dan kedua abangnya, dia juga menjadi kesayangan para guru di sekolah. Karena kepintaran yang dimilikinya. Ara juga banyak menjuarai berbagai lomba di sekolah. kemarin Ara baru saja membawa pulang piala sebagai juara pertama Olimpiade matematika. Dan itu tentu saja membanggakan dan mengharumkan nama sekolah.
Dulu saat ayah pergi meninggalkan kami untuk selamanya Ara lah yang paling merasa kehilangan. Karena dirinya yang paling dekat dengan Ayah. Kalo kata Ara, Ara baru saja kehilangan first love- nya untuk selamanya.
Semasa Ayah masih hidup Ayah adalah seorang guru disalah satu sekolah SMP di Bandung. Pantas saja kepintaran Ayah kini menurun ke Ara yang selalu mendapat juara 1 dikelasnya.
Semenjak Ayah meninggal dan bang Gara yang pindah rumah, membuat tanggung jawab jatuh kepada Revan. Ia memang punya amanah dari mendiang Ayahnya untuk selalu menjaga dua perempuan paling berharga dalam hidupnya yaitu mama dan Ara.
Kini kehidupan mereka memang sangatlah jauh berbeda. Mama kini membuka usaha cafe Kecil-kecilan untuk memenuhi biaya kehidupan dan juga sekolah Revan dan Ara. Meski begitu ternyata Revan pun ikut membuka kedai kopi. Katanya pengen bantu mama biar nggak terlalu ngebebanin dia. Meski biayanya memang patungan antara dirinya dengan bang Gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir || End
Teen Fiction~Garis Takdir Di pertemukan dan dipisahkan oleh takdir. Tapi bisakah aku meminta pada Tuhan untuk menghapus takdir perpisahan agar kita berdua selalu bersama tanpa adanya kata menyakitkan bernama kehilangan.