5. aku, kamu dan hujan

69 7 0
                                    

🎶

Katakanlah sekarang bahwa
kau tak bahagia
Aku punya ragamu
Tapi tidak hatimu
Kau tak perlu berbohong
Kau masih menginginkannya
Ku rela kau dengannya
Asalkan kau bahagia

-Asalkan kau bahagia-

"Bodohnya aku yang masih saja mencintaimu meskipun berkali-kali disadarkan oleh kenyataan pahit bahwa kamu masih mencintai orang yang sama. Dan sudah jelas orang itu bukan aku. Apakah aku masih berhak untuk cemburu dan mengatakannya padamu?"
-lelah:(

****

Sore setelah pulang sekolah tadi Revan dan ketiga sahabatnya memutuskan untuk latihan band di rumah Alga. Karena sekitar satu minggu lagi band mereka akan tampil di acara ulang tahun sekolah. Seperti sekarang ini Revan, Rian, Farhan dan Alga tengah berada di salah satu ruangan rumah Alga. Mereka biasa menyebut ruangan ini dengan studio musik. Bagaimana tidak, di sana ada banyak alat musik yang memang tersedia. Mulai dari gitar, drum, keyboard, piano dan masih banyak lagi.

Band mereka sangat populer di sekolah. Selain karena tampang keempatnya yang begitu memikat tapi juga suara dan kepiawaian mereka dalam memainkan alat musik sudah tak bisa diragukan lagi. Hal itu lantas membuat semua orang langsung jatuh hati ketika melihatnya.

Nama band mereka adalah GALAKSI BAND nama itu memang tercetus dari pemikiran mereka sendiri yang hingga saat ini band tersebut selalu terlibat dalam setiap acara sekolah.

Keempatnya memiliki fungsi dan posisi masing-masing dalam band-nya. Misalnya Revan dia sebagai vokalis. Eitss ... Jangan salah meskipun suara Revan ini kalo ngomong kedengarannya cempreng tapi pas nyanyi jangan diragukan lagi kemerduannya, bahkan banyak yang bilang kalau suara Revan itu bisa jadi candu loh! Selain itu Revan juga sangat ahli memainkan beberapa alat musik seperti drum, piano, dan gitar. Salah satunya yang paling ia sukai adalah gitar. Sedangkan Rian dalam band ini sebagai drumer, Alga sebagai gitaris dan Farhan sebagai keyboardist.

Kini keempatnya sudah siap dengan alat musiknya masing-masing dan siap untuk latihan. Lagu pertama sudah selesai dinyanyikan, namun saat akan mencoba lagu kedua tiba-tiba suara dering telpon mengurungkan niat mereka. Ternyata itu handphone Revan yang berbunyi. Revan memberi isyarat pada ketiga temannya untuk meminta izin mengangkat telpon. Setelah diberi anggukan oleh ketiganya, Revan menggeser ikon hijau pada layar ponselnya. Setelah sebelumnya melihat nama si penelpon.

"Hallo," Ucap seseorang dari seberang sana.

"Iya ada apa Ran?"

"Emm ... Kamu lagi sibuk nggak?"

"Enggak. Kenapa emangnya?"

"Aku mau minta tolong sama kamu"

"Minta tolong apa? Tapi kamu nggak apa-apa kan?"

"Aku baik-baik aja kok. Aku mau minta tolong kamu buat jemput aku bisa? "

"Bisa. Emangnya kamu lagi dimana?"

"Rumah Arga."

Dua kata yang mampu membuat Revan terdiam seketika. Namun ia berusaha untuk berpikir positif.

"Halo Re?"

"Revan?"

"Eh iya Hallo"

"Kamu jangan salah paham dulu, aku di rumah Arga cuman ngerjain tugas kelompok aja kok. Lagian aku nggak sendiri ada temen-temen aku yang lain juga,"

"Iya aku percaya kok sayang sama kamu. Tunggu ya sekarang aku ke sana."

Kemudian setelah mendapat jawaban dari Rania sambungan telpon pun diputus.

Garis Takdir || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang