Ruang Penyortiran Barang, Sayap Kanan Bandar Udara, Waktu Sekarang
(Brrrrrttt!)
(Krreeeaaakkk!)
(Krataaak! Kraaatak!)
Ruangan itu bergetar hebat seiring itu pun benda-benda yang ada dalam ruangan itu mulai terangkat perlahan.Dainsleif: "Lumine! Hentikan!"
(Krieeeet!)
Gadis itu mengangkat tangan kanannya dengan perlahan dan kemudian menunjuk ke arah Albedo. Sebuah kotak besi yang terlihat cukup berat perlahan terangkat. Dengan cepat Dainsleif langsung berteriak untuk memperingati Albedo.(Buuum!)
Kotak itu terlempar ke arah Albedo, tapi dia dengan cepat menghindari serangan Lumine. Albedo mengeluarkan flashbang dan menarik cincin pengamannya dan melemparkan flashbang ke arah Lumine.(Bets!)
(Praaaang!)
(Bledar!)
Tidak berguna Lumine berhasil menghindari flashbang dan tanpa dia sentuh gadis itu melemparkan flashbang ke luar kaca jendela ruangan.
Dainsleif: "Lumine! Ada apa ini! Cepat hentikan semua kegilaanmu ini!"
Lumine: "Tidak bisa papa! Aku harus menyelesaikan rencanaku!"
Dainsleif: "Apa maksudmu?!"
Lumine: "Kenapa Papa tidak tanyakan pada kak Al?"
Albedo: "Hah?"
Dainsleif: "Lumine jangan memutarkan cerita! Cepat berhenti dan ikut Papa sekarang!"
Lumine diam wajahnya masam karena Papanya terus ingin menghentikan dia. Lumine pun mundur dan dengan cepat dia berlari menuju lapangan penerbangan bandar udara.
(Draaap! Draaap! Draaap!)
Gadis itu berlari dengan sebuah koper melayang di belakangnya dia berusaha untuk menuju ke seberang lapangan. Dainsleif dan Albedo pun terus mengikuti Lumine dari belakang sembari menjaga jarak mereka dengan Lumine.
Lumine: "Hah... Hah... Minggir!"
(Braaak!)
Gadis itu melempar kendaraan forklift yang ada di depannya ke arah Papa dan kakaknya.
Dainsleif: "Canine! Sekarang!"
Gorou: "Roger!"
Gorou yang sedang bersiaga dari menara pengawas pun membidik Lumine dari atas dan tiga tembakan melayang tepat di paha dan lengan Lumine membuat gadis itu terjatuh ke tanah.
Lumine: "Papa!"
Dengan cepat Albedo melompat ke arah Lumine dan mengunci pergerakan gadis itu.
(Buak!)
Namun kepala Albedo serasa seperti ada yang meninjunya dan melemparkannya ke tanah.
Lumine: "Biarkan aku melakukan ini! Aku harus menyelamatkan Kak Aether!"
Dainsleif: "Kalau begitu kita akan lakukan ini bersama!"
Dainsleif: "Canine!"
(Bets!)
(Cheeesh)
Sebuah tembakan yang berisi obat bius mengenai tubuh Lumine, tapi dengan sekuat tenaga gadis itu melepas peluru tersebut dengan kemampuannya.
Lumine: "Hah... Hah..."
(Ngiiiiiiing...)
Lumine pun melihat ke atas dan matanya terbelalak melihat sesuatu seperti misil dengan ukuran kecil ditembakkan ke arah lapangan bandar udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mind Diver Team: Kau, Waktu dan Realita
FanfictionDi alam semesta paralel, di mana ilmu pengetahuan berpadu dengan kekuatan mistik, terjalin kisah epik "Mind Diver Team". Seri perdana ini, bagai sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan, mengundang pembaca untuk menjelajahi dimensi gelap dari dunia...