15 - Realita

28 5 3
                                    


Pantai Nazuchi, Alam Bawah Sadar Territorial Teppei Duplikat

Aether: "Kak! Apa itu mereka?"

Kazuha: "Ya tenang saja mereka tidak akan bisa melihatmu karena kamu hanyalah pemandu, tapi tentu saja aku ada dalam bahaya sekarang. Karena yang berada di bawah sini adalah memori dan kesadaranku."

Sembari bersembunyi di balik vegetasi perbukitan pantai, Kazuha dengan tegang mendengarkan derap langkah kaki para prajurit yang semakin mendekat. Ia terus mengamati situasi dengan saksama, berusaha memutuskan langkah terbaik selanjutnya. Apakah ia akan melarikan diri dan menyelamatkan diri, atau memilih untuk menghadapi para prajurit tersebut dalam suatu pertempuran?

Kazuha: "Hm... Pasukan Pulau Watatsumi yah... Eh? Tunggu dulu rebel?"

Kazuha: "Tunggu dulu! Bukannya kita hanya bisa membuat bayangan dari-dari yang masih punya kesadaran lewat memori kita?"

Dainsleif: "Ini tidak beres... Teppei duplikat bukan seorang medium! Bagaimana bisa dia membuat bayangan?"

(Aether): "Papa, kakak, aku rasa mereka bukan bayangan... lihat itu ada seperti tali merah yang mencuat dari dada mereka."

Kazuha: "Ayah, apa itu bisa saja pembuluh darah?"

Dainsleif: "Mencuat dari dada yah... Bisa jadi itu pembuluh darah-- Oh! Ayah rasa rebel-rebel ini terhubung ke Teppei dan mungkin mereka jadi bisa bergerak dengan menggunakan kesadaran Teppei."

Kazuha: "Kalau begitu aku hanya perlu melihat dimana ujung dari pembuluh darah mereka kan?"

Dainsleif: "Bisa saja itu jebakan jadi berhati-hatilah Kazuha karena kali ini lawanmu sama-sama makhluk hidup sepertimu bukan hanya ilusi dari ingatan."

Kazuha: "Aku tahu ayah."

Kazuha: "Huuhhhaaah... Huhhhaaah... Oke! Aku pasti bisa! Aku pasti bisa!"

Dia menarik napas dan berbisik pada dirinya sendiri dia menutup mata berusaha untuk fokus.

Kazuha: "Qiqi, aku mohon bantuanmu..."

Kazuha memejamkan mata, tekun membayangkan sosok Qiqi dalam benaknya. Ketika ia membuka kembali kelopak matanya, pandangannya tertuju pada tubuhnya sendiri. Dengan perlahan namun pasti, ia menyaksikan tubuhnya mengalami metamorfosis, perlahan-lahan membentuk rupa Qiqi. Fenomena ini merupakan manifestasi konkret dari konsep "membuat bayangan" yang telah dibahas sebelumnya oleh Kazuha dan Dainsleif. Kemampuan unik ini, sebagaimana mereka pahami, hanya dapat diakses oleh individu dengan kemampuan medium.

Sesuai dengan esensi inheren dari kemampuan tersebut, yang pada dasarnya menjadikan individu sebagai sebuah wadah yang mampu menampung kesadaran, baik itu milik makhluk yang telah tiada maupun individu lainnya, mereka memiliki keunikan dalam menyimpan fragmen-fragmen memori dari orang-orang yang pernah mereka kenal di dalam kesadaran mereka sendiri. Lebih jauh lagi, mereka dapat mewujudkan manifestasi dari individu-individu tersebut dalam realitas alternatif dengan memanfaatkan kemampuan mereka dalam memanipulasi kesadaran.

Kazuha: "Hah! Berhasil! Ayah aku berhasil!"

Dainsleif: "Oh rekor baru padahal dulu waktu kamu masih kecil butuh waktu 10 menit dan sekarang hanya butuh 30 detik untuk melakukannya."

Kazuha: "Oke semoga mereka tidak akan menyadari keberadaanku."

Kazuha memanfaatkan kemampuan unik Qiqi yang dikenal sebagai "Hiding Presence" untuk meloloskan diri dari pengejaran sekelompok pasukan dengan cepat. Dengan mengadopsi bentuk fisik Qiqi, ia berhasil melewati rintangan alam seperti bukit dan mencapai area kamp yang menjadi tujuannya. Namun, adaptasi terhadap kemampuan Qiqi ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi Kazuha. Kemampuan Qiqi untuk meniadakan sensasi peraba dan perasa membuat Kazuha merasa tidak nyaman dan kesulitan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga ia segera mengembalikan tubuhnya ke bentuk semula setelah mencapai tujuan.

Mind Diver Team: Kau, Waktu dan RealitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang