Keesokan harinya, Pemakaman Umum Liyue, Kaki Gunung Tianheng, Pukul 13.00
Siang itu Lumine, Aether dan Kazuha mengunjungi pemakaman umum Liyue yang asing bagi Kazuha. Karena tempat ini hanya dikunjungi oleh Lumine, Aether dan Ayah mereka saja.
Lumine: "Kapan terakhir kali kita kemari Kak?"
(Aether): "Gak tahu, mungkin 15 tahun lalu?"
Ucapnya dengan tangannya pada Lumine.
Lumine: "Ma, maaf yah Aku baru kembali ke sini setelah belasan tahun."
Gadis itu memberikan sebuket bunga, sebuah jeruk Mandarin yang dikupas dan sekotak kue bulan.
Lumine: "Ma, ini ma kakak kami berdua. Papa bawa Kakak ketika masih kecil sekali, Ma. Kakak adalah orang pertama yang Papa selamatkan. Mama, jagain kami yah Ma, Omong-omong kita sudah balik ke sini kok Ma. Papa sudah siap Ma buat kembali ke rumah Papa dan Mama."
Lumine: "Kak, salam dulu."
Kazuha: "Bu, salam Bu, Aku Kazuha anak angkatnya Ayah, tapi kemarin Ibu sudah kenalan dengan Aku, hahaha. Mau kenalan juga sudah kenal kan Bu? Ibu juga sering ajak Aku kok dulu~"
(Aether): "Eh? Sering diajak main?"
Kazuha: "Kenapa Bu? Oh, Bu, tenang saja barang-barang Aku sudah dibawa dari Inazuma begitu juga dengan kucing Aku, Bu."
Kazuha: "Oh... Iya Bu, eh?! Serius Bu? Boleeeh?"
Lumine: "Apa kak?"
Kazuha: "Kata Ibu Aku boleh pakai mesin ketiknya Ibu sama buku-bukunya Ibu boleh Aku baca."
Lumine: "Oh, ehehe, anu, Ma Aku, Aku gak suka baca buku--"
Kazuha: "Jangan terlalu kasar Lumine, kata Ibu."
(Aether): "Wuh, aman gak kena marah Mama--"
Kazuha: "Kamu juga Ther, jangan sering adu mulut sama Ayah dan saudara-saudara."
(Aether): "Ooops..."
Lumine: "Balik yuk kak, Aku capek nih kalau kena macet jalanan Liyue nanti."
(Aether): "Iya kamu kan yang nyetir juga, yuk kita balik."
Kazuha: "Ayo, kita pulang."
Dengan penuh kasih sayang, Aether dan Lumine secara bergantian menopang tubuh Kazuha yang masih lemah untuk berjalan. Setelah memastikan Kazuha dalam kondisi yang nyaman, Lumine kemudian mengemudikan mobil menuju kediaman keluarga mereka di pusat kota Liyue, sebuah rumah tua yang masih mempertahankan arsitektur tradisional.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mind Diver Team: Kau, Waktu dan Realita
FanfictionDi alam semesta paralel, di mana ilmu pengetahuan berpadu dengan kekuatan mistik, terjalin kisah epik "Mind Diver Team". Seri perdana ini, bagai sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan, mengundang pembaca untuk menjelajahi dimensi gelap dari dunia...