Chapter 21 : oh i know this

175 35 3
                                    

Happy readingg~~





Suara gumaman seseorang yang berasal dari pantulan seseorang di kaca, menampilkan sosok surai yang berawalan dari warna merah yang tidak terlalu muda tetapi juga tidak terlalu gelap, beberapa detik sang 'personifikasi' ini hanya melamun sembari menatap pantulan wajahnya itu, entah apa yang di pikirkan nya tetapi. Ia merasa seperti ada yang aneh.

Dan itu membuat dirinya gelisah setengah mati, ah ini juga bukan 'gelisah setengah mati' pertamanya melainkan keduanya, walaupun begitu yang ini terasa lebih berbeda dan lebih sakit. Apalagi dengan lubuk hatinya yang di mana seluruh perasaan mulai tercampur aduk dan membuat dadanya lumayan sakit, ah dirinya benar-benar benci kali ini dengan perasaan nya yang bahkan tak ingin bekerja sama untuk tenang dan juga dengan pikiran nya yang seperti membuat dirinya berusaha untuk terjaga di malam hari seperti ini.

Menghela nafas kasar dan mengacak-acak (?) rambut nya itu dengan kasar hingga membuat rambutnya tampak berantakan, tetapi lain kata dengan hal itu, dirinya tampak stress dan buntu untuk mencari tau dengan keadaan nya akhir-akhir ini yang seketika menurun tanpa sebab. Anehnya lagi kenapa tidak ada yang menyadarinya jika ada sesuatu yang berbeda dari sang 'personifikasi' yang padahal dikenal sebagai sosok yang ramah itu.

Hanya satu kata di dalam otaknya sekarang, 'kenapa?!.'

Tak bersuara kembali setelah membatin seperti itu, tampaknya ada yang rusak sekarang, wah cukup puas mendengar perkataan ini. Maksud ku adalah kata 'rusak', ah bukan bermaksud apa-apa tetapi saya merasa puas mendengarnya.

Mengumpat se jadi-jadinya dengan tangan yang memegang dahinya, ada apa dengan dunia sebenarnya?, apa se 'mengerikan' itu dirinya hidup di dunia ini? padahal sebelum hal itu terjadi dunia nya tampak damai seperti biasa tetapi sekarang, ada apa?, apakah memang ia mendominasi dunia?. Tunggu, bukan itu maksud ku!, tapi apa yang sebenarnya terjadi sekarang?.

Dirinya sedikit curiga dengan otaknya yang tampak seperti tv rusak ini, tetapi menampilkan seseorang yang sangat dirinya kenal walau hanya samar-samar, dan itulah yang membuat dirinya curiga dengan apa yang di tampilkan sekarang, ah sepertinya ini karena dirinya berpikir tentang 'dia' ya 'dia' pasti kalian tau siapa.

Pandangan matanya yang kabur mulai kembali normal, walau begitu sakit di dadanya masih terasa, apalagi dengan perasaan campur aduk miliknya yang menjadi-jadi padahal dirinya sudah mencoba setenang mungkin tetapi itupun sedikit berpengaruh juga dengan jantung nya yang berdetak kencang dan tak beraturan sekarang mulai agak tenang walau masih bisa di bilang dengan 'deg-deg'kan' nya itu.

"heel moe."

-o0o-

"apa maksud perkataan mu barusan?" satu suara menginterupsi kedua sosok personifikasi yang tampak sedang bercakap-cakap ria, tetapi terhenti dengan satu suara di depan mereka yang ikut duduk dengan segelas es teh di tangan nya.

"perkataan yang mana?" menaikkan alisnya sembari membenarkan posisi duduk nya di kursi bernama 'bean bag oval' itu yang berwarna merah itu, yang mendengar pertanyaan balik itu sosok ini menggerakkan jarinya seperti mengetuk-ngetuk gelas kaca yang basah karena es di dalam gelasnya itu, dan baiklah dirinya adalah Malaysia. Yap Malaysia.

Dan kedua sosok yang membuat dirinya penasaran akan apa yang di perbincangkan itu adalah Vietnam dan Laos.

"yang sebelum ku duduk" ber 'oh' ria mendengar penjelasan singkat milik Malaysia yang kembali menyeruput minuman nya itu, tetapi sebelum Laos yang menjelaskan maksud perkataan nya tadi itu Vietnam dengan cepat membuka suara nya.

ᴛɪᴍᴇ ᴛᴏ ᴡᴀᴋᴇ ᴜᴘ||ᴄʜ🇮🇩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang