Chapter 24 : a new person?

223 34 7
                                    

Happy reading~~






two days later....

Dua hari berlalu, negara asia yang tepat berada di garis khatulistiwa itu tampak sangat ramai..apalagi dengan berita baru itu, negara ini tampak lebih berwarna dari yang biasanya. Banyak sekali orang-orang yang senang, apalagi dengan dunia maya yang diisi para netizen dan juga para artis yang mengucapkan rasa syukur nya di sana, dan itu menarik perhatian warga luar untuk melihatnya.

Dan tepat saat ini, di mana kedua personifikasi yang memang sudah kembali sehari yang lalu, beristirahat memang sesuatu yang tepat apalagi dengan seseorang yang selalu melihat pergerakan kedua personifikasi itu yang memang seharusnya beristirahat dengan tenang setelah ketiga kalinya pertemuan dengan para organisasi dunia disana, ah anak yang malang, dan yang menghalanginya untuk beristirahat adalah banyaknya panggilan beberapa negara yang cukup dekat dengan ayahanda nya maupun dirinya sendiri dan juga hubungan yang baik, sshh..

Sekarang dirinya berada di kasur, sedang menutupi kepalanya menggunakan bantal dengan erat dan juga tidak mempedulikan pintu kamar nya yang di ketuk terus-menerus oleh asisten nya di depan.


"aiss..., ada-ada saja" bergumam kecil, wanita yang mengetuk pintu kamar milik tuannya itu hanya bisa menghela nafas kasar, dirinya sudah cukup lelah membalas satu persatu pesan dan panggilan dari sana hingga ada satu pesan mengatakan akan datang ke negara +62 di sini yang berarti harus dipersiapkan semuanya termasuk dengan sang presiden pengganti, dan ah apa yang bisa wanita cantik ini lakukan selain memberitahukan tuan nya itu?.

Elora, sosok asisten pribadi yang hampir mengurus semua pertemuan milik Raditya alias tuannya. Walau sempat putus asa akan perilaku tuannya yang cukup berbeda dari sosok majikan nya yang dulu sekarang tampaknya sudah terbiasa dengan perilaku abnormal sang presiden yang dilakukan secara spontan atau karena sudah kebiasaan.

Ah.., belum lagi dirinya harus mengecek kedua personifikasi yang sekarang sedang tidur di dalam kamar yang sudah di sediakan semasa pertama kali keduanya bertemu dengan Raditya. Pekerjaan nya sekarang sangat banyak setelah tuannya itu memutuskan untuk beristirahat sejenak dan sekarang malah bertambah kembali.

Dan jangan lupakan pertanyaan banyak orang di mana sosok negeri tercinta kita yang sudah lama sekali tidak mereka lihat, dan lagi-lagi itu harus dirinya tanyakan pada tuan mudanya yang sekarang mengurung diri dalam arti beristirahat di sana, memang agak aneh tapi ini sudah biasa di lakukan oleh Raditya di sana.

Bergumam dan mulai membuka tab miliknya, yang pasti kalian memang tidak asing dengan benda yang selalu di bawa oleh asisten milik Raditya yang sudah di kenal kan pada chapter 2 alias di awal sebuah permainan book ini di mulai.

Bisa di lihat dengan raut muka milik Elora atau singkat saja dengan Lora yang tampak masam, huft untung saja ia sedang tidak badmood kalau iya sepertinya pintu di depannya ini sudah dirinya dobrak sedari tadi.

*tingg

Muncul sebuah notifikasi yang berasal dari pesan email miliknya, sedikit Lora tampak menyerngit saat membaca nama email yang mengirim kan itu, "...pasti berkunjung kesini."

Mau bagaimana lagi dirinya harus membuka pesan email tersebut sembari berjalan untuk keruangan miliknya sendiri, karena sudah cukup lelah meladeni tuan nya itu.

Saat jari lentik milik Lora membuka aplikasi Gmail yang di mana memiliki banyak sekali notifikasi yang entah itu pesan ataupun yang lainnya, hingga dirinya memasuki aplikasi ini.

.....

"....tuan Netherlands?."

-o0o-

ᴛɪᴍᴇ ᴛᴏ ᴡᴀᴋᴇ ᴜᴘ||ᴄʜ🇮🇩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang