Ekhm, sapa niii yang masih suka baca ulang Lala season 1?😌
****
"VINOOO!"
"Jangan lari kak Lala!"
Lala tak peduli. Gadis itu tetap berlari menuruni tangga mendekati Vino dan masuk ke dalam dekapan adik-- yang sayangnya terlihat seperti kakak baginya itu.
"Kangenn~"
Vino terkekeh. Pemuda tampan itu memeluk sang kakak lebih erat. Menggoyangkan badannya ke kanan dan kiri lantaran merasa gemas. "Kak Lala sih sibuk sama teman-teman kakak terus."
Kini giliran gadis itu yang terkekeh malu. Vino benar. Kakaknya itu sekarang lebih dekat atau bahkan seperti hidup hanya dengan teman-temannya saja. Terkadang ia merasa kesal dan iri. Bukan hanya ia, Abangnya-- Darren bahkan sempat marah karna Lala lebih sering bersama temannya.
Tapi kini mereka paham. Bahwa saat-saat inilah Lala menikmati masa remajanya. Begitupun ia dan Abangnya juga mempunyai kehidupan lain. Tapi walau begitu, bukan berarti Kakaknya itu terbebas dari pengawasan mereka ya.
Mereka duduk di sofa yang ada pada ruang tamu. Hanya ada mereka karna Papi dan Maminya memiliki urusan pekerjaan masing-masing. Dan Darren yang mungkin masih di kampus. Sedangkan Omanya-- entah ia belum melihatnya sejak tadi.
"Oma mana kak?"
"Kita punya Oma?"
Vino mendengus. Ia menyentil kening kakaknya pelan. Gemas dia tuh. "Gak boleh gitu. Dia kan Oma kita. Kalau gak ada Oma maka gak ada Papi."
"Gak apa. Nanti Lala cari Papi baru yang lebih kaya."
"Heh!" Vino benar-benar elus dada akan tingkah random kakaknya ini. "Lagian kalau gak ada Papi, Kak Lala juga gak ada."
Lala menyerit. Menatap Vino bingung. "Loh-- Lala ada dimana emang? Tersesat dimana?"
Vino mendengus. Tak tau harus menjawab apa. "Lupain. Kakak belum jawab Vino, Oma ada dimana?"
Lala mengedikan bahunya acuh. "Mana Lala tau. Lala kesal Oma gak akur sama Dora. Padahal Dora gak salah. Iyakan Vino?"
"Yakin gak salah?"
"Y-ya Dora kan hewan tak sempurna! Hewan penuh dosa. Jadi harusnya Oma ngalah aja." belanya cepat. Dora harus berterima kasih padanya karna ia membelanya dengan iklas tidak iklas.
Vino tak habis pikir. Majikan dan babu memang sama saja. Bangga sekali ia karna sang Oma tahan dengan kelakuan cucunya ini.
"Kak Lala.."
"Hum?"
Vino menunduk. Menatap sang Kakak yang bersandar di dekapannya dengan memainkan jari-jari tangannya. Pemuda remaja itu meletakkan dagunya diatas kepala sang kakak. "Semuanya baik kan?"
"Hum. Semua fine-fine aja."
"Kakak-- sudah benar-benar bahagia?"
Lala terdiam. Gadis itu berhenti memainkan jari jemari milik Vino dan beralih memeluk sang adik erat. Vino sendiri hanya mengelus kepala sang kakak lembut. Sepertinya kakaknya ini akan mengutarakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LISTEN
Teen Fiction[SQUEL OF LALA WITH PRINCE SCHOOL] MURNI KARANGAN SENDIRI! Lala sadar bahwa saat ini dirinya telah memasuki kehidupan tersembunyi dari para Teman-temannya. Gadis itu tau bahwa dirinya akan ikut melangkah menyaksikan setiap kisah dari orang-orang ter...