Ajjshzksks makin sibuk aja nih authornya:')
Jangan smpai amnesia ya gaes:*
****
"Sakit Lala~"
Tujuh pemuda yang ada disana mendengus tanpa sadar. Mereka benar-benar merasa geli akan ucapan yang terdengar seperti rengekan dari manusia bak malaikat bercampur iblis seperti Dio.
"Orang waras sekalinya jadi gila ngeri juga yak." kata Andra malas. Ingin sekali menonjok wajah tampan milik temannya itu yang sedang memanfaatkan kesempatan untuk bermanja-manja dengan Lala.
"Lala tadi gue ditonjok sama Dewabangkai." adu Dio dengan menatap Lala yang masih mengobati luka diwajahnya.
"Bagus dong. Itu si Dewa nonjok lo atas perintah dari Raja Iblis biar lo sesat." celutuk Dino yang tak dipedulikan.
"Lala muka gue jadi gak ganteng lagi." lagi-lagi Dio berkata dengan sendu. Berpura-pura sendu lebih tepatnya. Entahlah. Ia hanya ingin bermanja dengan Lala kali ini. Karna biasanya ia selalu kalah start.
"Makin ditonjok jadi makin gantenglah anjing!" sambar Yoga ngegas. Pemuda itu memang tak bisa santai. Mana teorinya salah lagi.
Jevan yang berada disebelah pemuda itu mendengus. Begitu kesal karna Yoga berseru tepat disebelah telinganya. "memang anjing!" gumannya kesal.
"Kok lo bisa digebukin gitu sih, Yo? Si Dewa abang lo kan?" tanya Bara. Ia begitu penasaran akan kisah temannya yang paling kalem itu.
Dio berdecak. Tangannya melingkar dipinggang Lala yang masih berdiri dihadapannya dengan ia yang duduk diatas ranjang UKS. Gadis itu begitu pelan sekali mengobati lukanya.
"Gue gak punya Abang kayak manusia!"
Dio seketika meringis kala kepalanya di geplak begitu kuat oleh Andra. Durhaka sekali kelinci ini.
"Abang lo kan emang manusia ya wahai setan new member! Lo pikir dia Anjing hah?!"
Dio berdecak. "Anjing terlalu baik buat manusia egois dan penuh rasa iri kayak dia."
"Jadi gak salah kan gue bilang dia manusia-- yang memang sifat umumnya penuh akan keserakahan dan tak pernah puas?"
Azka yang sedari tadi menyimak kini merasa tergerak. Pemuda itu menegakkan tubuhnya yang sedari tadi menyender. "Lo lupa kalau kita juga manusia?"
"Lah-- Bukannya kita Iblis?" balas Dio polos. Yang sayangnya minta ditabok itu.
"Kita mah setan!" itu Dino yang menyahut dengan bangga.
Yoga mencibir setelah lelah terdiam. "Banyak dosa kok bangga."
"Heyyyy!" tunjuk Dino tak terima. "Kita perkumpulan setan suci asal lo tau! Iyakan La?!"
Kini mereka beralih pada si mungil yang sedari tadi diam. Elang yang memang dari tadi memperhatikan Lala juga merasa bingung kala raut wajah gadis itu berubah-ubah. Kadang senang tapi kadang juga kesal. Keningnya juga bahkan berkerut seperti memikirkan sesuatu.
"Lala?" panggil pemuda itu.
Dio melepaskan tangannya yang melingkar pada pinggang Lala. Ia beralih memegang kedua bahu gadis itu. "La? Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LISTEN
Teen Fiction[SQUEL OF LALA WITH PRINCE SCHOOL] MURNI KARANGAN SENDIRI! Lala sadar bahwa saat ini dirinya telah memasuki kehidupan tersembunyi dari para Teman-temannya. Gadis itu tau bahwa dirinya akan ikut melangkah menyaksikan setiap kisah dari orang-orang ter...