17

18.2K 3.6K 1.8K
                                    

Tim Lala Arkan👉

Tim Lala sama salah satu teman temannya👉

Or

Tim Lala jomblo abadi?👉

****

"Gembel? Mau ngelamar Lala?--" tunjuk gadis itu pada dirinya sendiri.

"Hahaha gak bisa shayy!" lanjutnya dengan ekspresi yang ingin ditonjok.

Arkan mendengus. Pemuda itu kembali mendekap Lala hingga kesulitan bernafas. Lala sendiri menepuk dada bidang Arkan keras. Bisa-bisa ia cepat meninggoy dan mendaftar lebih awal ke neraka.

"Gemes banget gue sama lo, La! Gue patahin tulang lo mau?"

Giliran Lala yang mendengus kasar. Pemuda dihadapannya ini bukannya tobat karna siapa tau hidupnya tak lama lagi malah semakin gila dan menciptakan dosa.

"Dasar gembel!"

"Udah dibilang kalau gue udah kaya lalapo!"

"Ketua sekte ngepet doang kok bangga." cibirnya.

"Hey!" Arkan mendelik. "Gue bos nya tau!"

Pertemuan kembali yang unik. Hanya mereka yang bisa menciptakan drama penuh dosa dari kedua iblis ini.

Arkan mengacak rambut Lala. Sejujurnya ia begitu senang bisa kembali menemui gadis ini. Satu tahun dirinya pergi-- yang memang untuk kembali. Ia pergi hanya untuk mengobati rasa sakit yang diperbuat oleh Ayahnya dulu.

Awalnya ia berniat menjauh dan tak akan menampakkan diri lagi pada gadis dihadapannya ini. Tapi takdir seakan menyuruhnya untuk datang kembali pada gadis ini. Mencoba meraih hatinya-- walau ia tau bahwa ketiga teman dekatnya juga memiliki perasaan yang sama.

"Apa kabar Lala?" seakan memiliki kepribadian ganda, kali ini Arkan bertanya dengan nada lembut dan tatapan teduhnya.

Lala yang memang sudah biasa dengan sikap berubah-ubah Arkan, tersenyum lebar hingga matanya menyipit. Gadis itu mengangguk lucu. "Lala baik!"

"Sehat?"

"Sehat!"

"Bahagia?"

"Bahagia dong!"

"Walau tanpa gue?"

"Eung?" Lala mengerjap. Masih mencerna perkataan pemuda dihadapannya.

Arkan tersenyum tipis. Lala masih begitu sama. Lemot.

"Lo ingat perkataan gue saat di Bandara waktu itu?---" Arkan menjeda kalimatnya. Ia menatap tepat pada manik bulat dihadapannya.

"Selain Elang, Yoga dan Azka--- sekarang, gue juga menaruh harapan sama lo, Lala."

****

"Gembel-- perginya tunggu Lala kaya dulu ya? Hiks. Biar Lala bisa pergi ketemu Gembel naik pesawat kalau Lala kangen." isak gadis itu menatap pemuda yang lebih tinggi di hadapannya.

LISTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang