Prolog

1.2K 79 11
                                    

"Bagi para pembully, mereka hanya melakukan apa yang membuat mereka senang tanpa mereka sadari perbuatannya sudah membuat para korbannya mengalami trauma yang mungkin tidak akan pernah sembuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagi para pembully, mereka hanya melakukan apa yang membuat mereka senang tanpa mereka sadari perbuatannya sudah membuat para korbannya mengalami trauma yang mungkin tidak akan pernah sembuh."

-Natasya Putri Aurelia-


Di sebuah atap sekolah terlihat ada 2 siswi yang sedang memukuli siswi lainnya. Ada seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari mereka. Gadis itu mendekat dan memberi isyarat kepada teman-temannya untuk berhenti. Gadis itu berjongkok tepat dimana siswi yang di pukuli oleh teman-temannya itu.

"Hei.....gua udah bilang ke lu buat ngejauhin Brian tapi kenapa lu masih tetep ngedeketin dia" Ucap gadis itu sambil menarik rambut si siswi

"Aku tidak pernah dekat dengannya dan aku sudah bilang kepadamu bahwa aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya. Kejadian itu hanya sebuah kecelakaan" Kata si siswi itu

"Lu pikir gua bakal percaya sama omongan lu itu?" Gadis itu membenturkan kepala si siswi ke lantai

"Jika kau tidak percaya, mengapa kau tidak menanyakannya langsung ke ketua?"

"Cih" gadis itu meludah, dia dan teman-temannya pun pergi meninggalkan si siswi di atap sendirian

"Aku sudah berkata jujur bahwa itu sebuah kecelakaan, mengapa dia tidak percaya?" Gumamnya....tiba-tiba air matanya jatuh membasahi pipinya.

Siswi itu bernama Nata, saat ini dia berada di kelas 2 SMA. Dan orang yang memukuli nya tadi adalah Rere, Aya, dan Bella. Sejak kejadian itu Rere dan teman-temannya selalu mengganggu Nata. Orang pendiam dan tidak memiliki teman, sasaran bagus bagi pembully iyakan?. Karena mereka beranggapan si korban akan tetap diam dan tidak akan mengadukan kepada siapapun. Itulah yang di pikirkan oleh Nata

"Semua ini karenanya" Nata mengepalkan kedua tangannya

Beberapa bulan yang lalu

"Kelas hari ini selesai....kalian bisa pulang" ucap pak Yoga yang menutup buku

Murid-murid bergegas untuk pulang namun pak Yoga lupa bahwa dia harus mengembalikan buku paket ke perpustakaan. Buku itu ada sekitar 20 lebih, di kelas hanya tinggal beberapa anak saja.

"Brian dan Nata.....bisakah kalian membantu bapak untuk mengembalikan buku-buku ini ke perpus?" Pinta pak Yoga, karena hanya tersisa mereka yang berada di kelas

"Tentu pak" Brian berjalan ke arah meja guru dan mengambil sebagian buku paket itu.

"Kenapa aku harus mengantar buku-buku itu dengan ketua kelas" batin Nata yang melihat Brian, dia menghela nafas dan berjalan ke arah meja guru dan mengambil sisa bukunya.

"Tolong ya" ucap pak Yoga, dia pun pergi keluar kelas di ikuti oleh Brian dan juga Nata yang berjalan ke arah perpustakaan. Di perjalanan menuju perpustakaan, mereka hanya diam saja. Saat sampai di perpus, ada Bu Sarah yang menjaga perpustakaan

Why Everyone Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang