Chapter 19

107 7 0
                                    

"Berhentilah menjadi orang gak enakan karena hal itu bakal ngerugiin diri kamu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhentilah menjadi orang gak enakan karena hal itu bakal ngerugiin diri kamu sendiri."

-Brian Kevin Andrian-

Setelah mengeluarkan Nata dari rumah terbengkalai yang terbakar, Brian meletakkan tubuh Nata di rerumputan.

"Bangun Na!" Teriak Brian, Brian memeriksa detak jantung dan denyut nadi Nata. Lalu Brian meletakkan telinganya tepat di hidung Nata untuk memastikan apakah Nata masih bernafas atau tidak.

"Nafasnya semakin melemah" Brian bersiap untuk melakukan CPR pada Nata. Brian meluruskan kedua tangan Nata lalu meletakkan kedua tangannya di atas dada Nata dan menekannya kuat-kuat.

"Kamu harus bangun, Na!" Teriak Brian yang sedang melakukan CPR pada Nata. Setelah di hitungan ketiga puluh, Brian kembali memeriksa detak jantung dan nafas Nata karena Nata tidak kunjung bangun. Brian melakukan CPR lagi pada Nata.

"Kamu gak boleh pergi! Apapun yang terjadi, kamu harus bangun!"

"Aku tahu kamu gadis yang kuat jadi aku mohon bangun, Na!" Tutur Brian yang menahan agar air matanya tidak jatuh.

Brian terus melakukan CPR, namun beberapa menit telah berlalu dan Nata masih tidak bangun. Brian menggigit bibirnya dan menelan salivanya. Brian tidak punya pilihan selain memberikan nafas buatan dari hidung dan mulut pada Nata. Lalu Brian kembali melakukan CPR.

Namun usaha Brian tidak membuahkan hasil, Nata tak kunjung bangun walau Brian sudah melakukan CPR.

"Aku terlambat ya Na?" Ucap Brian dengan tatapan sayu saat menatap Nata. Brian duduk di sebelah Nata yang tidak sadarkan diri sembari menundukkan kepalanya. Tiba-tiba saja air matanya jatuh dan mengenai pipi Nata.

"Maaf, andai saja aku datang 5 menit lebih awal. Tidak, 1 menit lebih awal, kamu pasti gak bakal jadi kayak gini" air mata Brian terus berjatuhan membasahi pipinya.

"Maaf Na, maaf" ucap Brian lirih.

Tak berselang lama ada suara orang terbatuk-batuk dan itu adalah suara batuk dari Nata. Brian yang mendengar hal itu langsung mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Nata.

"Na?" Ucap Brian dengan mata berkaca-kaca. Nata perlahan-lahan membuka matanya. Dia melihat ada seseorang yang sedang menatapnya, pandangannya masih tidak jelas. Dan setelah melihat sosok yang berada di depannyanya dengan cepat Nata langsung mundur menjauh dari orang yang berada di depannya.

"Ja-jangan.....jangan sakiti Nata" Nata menundukkan kepalanya sembari menutupi kedua telinganya, suara dan tubuh Nata bergemetaran. Brian sedikit bingung dengan sikap Nata, lalu Brian mendekati Nata dan berkata.

"Na?" Ucap Brian pelan.

"Ja-jangan" Nata menangis dengan histeris sambil memalingkan wajahnya dari Brian. Nata terus mundur menjauh dari Brian.

Why Everyone Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang