Chapter 11

155 13 10
                                    

"Tidak peduli seberapa sulit kehidupanmu, tetaplah menjadi orang baik walaupun mereka sudah bersikap buruk kepadamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak peduli seberapa sulit kehidupanmu, tetaplah menjadi orang baik walaupun mereka sudah bersikap buruk kepadamu." 

-Devanka Rayyan Alvarendra-

Hari ini adalah hari Minggu, Nata pergi bekerja pagi-pagi sekali. Karena saat weekend banyak pelanggan yang datang dari pada hari biasa. Ada Nadira, Kia dan 2 karyawan lainnya.

Jam makan siang telah berlalu, keadaan toko Bu Risa sedang sepi. Kia dan 2 karyawan lainnya sedang beristirahat sedangkan Nadira dan Nata sedang menjaga toko. Nata tidak sengaja menginjak kaki Nadira, dan Nadira memarahi Nata dan berbuat kasar kepada Nata.

Karena terlalu emosi Nadira tidak sengaja menyenggol sebuah gelas, dan gelas itu jatuh dan pecah. Setelah meluapkan emosinya kepada Nata, Nadira pergi begitu saja. Nata hanya menghela nafas, dia membereskan gelas yang pecah itu sambil melamun. Lalu Rayyan datang lewat pintu depan, dia tidak melihat siapa-siapa saat itu. Dia terkejut saat sampai di belakang kasir, karena dia sedang melihat Nata memunguti pecahan kaca di lantai yang tangannya penuh dengan darah.

"Lo gak apa-apa na?" Rayyan dengan cepat menghampiri Nata yang masih memunguti pecahan gelas itu. Namun Nata tidak mendengar suara Rayyan, dia terus memunguti pecahan gelas itu dengan tatapan kosong.

"Na?" Ucap Rayyan sambil melihat Nata, namun Nata masih belum menyadari keberadaan Rayyan di sebelahnya. Rayyan pun menghentikan tangan Nata yang terus-terusan memunguti pecahan-pecahan itu.

"Nata!" Ucap Rayyan dengan nada sedikit tinggi. Nata pun tersadar dari lamunannya.

"Hah?" Nata seperti orang yang sedang kebingungan.

"Coba lihat tangan lo"

Nata melihat tangannya, dia terkejut kenapa tangannya bisa berlumuran darah.

"Ehh?" Dia langsung melepaskan pecahan-pecahan itu dari tangannya.

Rayyan pergi ke depan dan membalikkan papan yang bertuliskan 'open/close' . Dia menutup toko untuk sementara. Dia pun kembali menghampiri Nata, dia menarik tangan Nata ke arah wastafel yang berada di belakang kasir.

"Lo mikir apa sih na sampai lo gak sadar kalo tangan lo berdarah gini" ucap Rayyan yang membantu Nata membersihkan darahnya di wastafel, Nata tidak menjawab Rayyan.

Tak lama kemudian seorang perempuan datang ke dalam toko. Walau dia melihat tulisan 'close' dia tetap masuk ke dalam toko. Perempuan itu sedikit terkejut melihat Rayyan yang sedang berdekatan dengan Nata. Perempuan itu pun menghampiri Nata dan Rayyan.

"Dasar pelakor" ucap perempuan itu yang tiba-tiba menjauhkan tubuh Nata dari Rayyan, lalu dia menampar wajah Nata dengan sangat keras. Perempuan itu menarik tangan Nata menjauh dari Rayyan. Tentu saja hal itu mengejutkan Rayyan dan Nata.

Why Everyone Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang