Chapter 6

207 24 14
                                    

"Orang yang tidak merasakan tidak akan pernah paham dan orang yang tidak mengalami tidak akan mengerti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Orang yang tidak merasakan tidak akan pernah paham dan orang yang tidak mengalami tidak akan mengerti."

-Agatha Stefani Laura-

Hampir seminggu Nata bekerja di Toko milik Bu Risa. Dan sering kali dia mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari senior-seniornya itu.

"Lo bisa kerja gak sih?" Ucap Nadira dengan nada sedikit tinggi.

"Kalo lo gak bisa kerja, mending lo duduk di rumah" Nadira pun meninggalkan Nata

Nata mengambil alat-alat yang berantakan dan menaruhnya kembali ke tempat yang seharusnya. Tatapan wajahnya terlihat muram lalu tiba-tiba seorang laki-laki datang dan membantu Nata

"Gak usah dengerin kata Nadira, dia emang gitu orangnya" ucap cowok itu sambil memegang salah satu alat kemudian meletakkan di rak. Nata sontak melihat ke arah cowok itu

"Eh?"

"Lo pasti agak kaget. Gua Rayyan, panggil aja Ray. Gua juga kerja part time disini" ucap cowok itu sambil tersenyum tipis

"Dan lo pasti si anak baru itu yang sering di omongin sama Bu Risa" sambungnya

"Bu Risa sering ngomongin saya kak?" Nata berhenti menaruh alat-alat dan menatap Rayyan.

"Kadang-kadang doang sih"

"Makasih ya kak udah bantuin saya beresin alat-alat itu" ucap Nata pelan dan tersenyum ke arah Rayyan

"Ngomongnya gak usah pake 'saya, anda'. Biasa aja kalo sama gua" kata Rayyan yang pergi mengambil topi yang biasa di pakai ketika bekerja

"O-okey" kata Nata singkat

"Padahal ini first time kita ketemu, dan kita belum saling tanya soal umur. So, kenapa lo manggil gua dengan sebutan 'kak' ?" Tanya Rayyan sambil menatap Nata

"Em kak Ray mahasiswa kan?" Ucap Nata sambil memegang bibirnya dengan jari telunjuknya dan menatap ke arah langit.

"Kelihatan?"

"Sedikit" jawab Nata singkat

"Coba tebak gua mahasiswa semester berapa" ucap Rayyan dengan pede dan tersenyum tipis

"Semester 4?"

"Lo cenayang?" Rayyan sedikit terkejut mendengar jawaban Nata

"Bu-bukan, aku cuma nebak aja" ucap Nata sedikit gagap

"Tebakan lo bener semua" ucap Rayyan sambil mengerjakan sesuatu

"Kuliah enak gak sih kak?" Nata melihat ke arah Rayyan

"Ada enak dan gak enaknya juga. Kenapa lo nanya gini? Lo mau kuliah tahun depan?" Ucap Rayyan yang tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke Nata

"Enggak, aku cuma nanya aja hehe" Nata menghindari tatapan Rayyan

Why Everyone Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang