Chapter 25

107 7 2
                                    

"Kita belajar banyak di sekolahan, salah satunya adalah kekerasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita belajar banyak di sekolahan, salah
satunya adalah kekerasan. Dimana memukuli orang lain adalah hal yang wajar bagi
mereka yang memiliki kuasa."

-Brian Kevin Andrian-

Nata berusaha untuk berfikir positif. Mungkin saja dia salah dengar dan bukan dia yang sedang di bicarakan oleh siswa-siswi di SMA-nya. Nata menarik nafas dalam-dalam dan mulai berjalan menuju ke kelasnya. Saat ia berada di depan pintu kelas, semua teman sekelasnya menatapnya dan berbisik satu sama lain.

Nata berjalan ke arah bangkunya, alangkah terkejutnya Nata melihat mejanya penuh dengan tulisan kasar dan menyebutnya pencuri. Nata langsung menatap teman-teman sekelasnya, saat di tatap oleh Nata, teman-temannya sekelasnya langsung mengalihkan pandangan mereka dari Nata dan berpura-pura mengerjakan hal lain.

Nata duduk di bangkunya dengan wajah kelu, tatapannya kosong, dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Tak lama kemudian, Rere, Aya dan Bella berjalan ke arah bangku Nata. Mereka bertiga menatap Nata yang sedang melamun.

"Dasar pencuri" sindir Bella yang sedang menyilangkan kedua tangannya sambil tersenyum miring.

Nata tersadar dari lamunannya, dia langsung menatap tiga gadis yang berdiri di samping bangkunya dengan tatapan datar dan kosong.

"Ckckck, siapa sangka si rangking paralel kesayangan para guru-guru ternyata pencuri" Aya berjalan dan berdiri di belakang Nata kemudian memegang kedua pundak Nata yang masih terduduk di bangku miliknya sambil menyeringai tipis.

"Kira-kira uang siapa yang udah di curi sama si culun ini?" Ucap Rere yang duduk di meja Nata.

"Aku bukan pencuri!" Bantah Nata dengan tegas.

"Gak usah nyari pembelaan, udah ada buktinya kok kalo lo itu pencuri" Rere membuka ponselnya dan menunjukkan kepada Nata, bahwa ada yang memposting dirinya mencuri uang di komunitas siswa.

Sontak mata Nata langsung membola dengan sempurna. Dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Foto yang di unggah di komunitas siswa adalah foto dirinya kemarin setelah di risak oleh Rere dan gengnya.

Jelas-jelas uang yang di ambil oleh Aya adalah uangnya, namun mereka mengira Nata mendapatkan uang itu dari hasil mencuri. Padahal dia sudah bersusah payah untuk mendapatkan uang itu sampai Nata rela kelelahan, terkadang tidur di kelas dan di maki-maki oleh seniornya. Tangannya gemetaran, dadanya terasa sakit, wajahnya terlihat pucat.

"Sekali pencuri tetaplah pencuri" ucap Bella sambil tersenyum tipis.

"JAGA UCAPAN LO BELL!" Teriak Agatha tidak terima begitu mendengar ucapan Bella. Agatha berjalan dari arah pintu masuk kelas XI IPS 1 menuju bangku milik Nata.

"Oh, lihat siapa yang datang" ucap Rere yang tersenyum begitu melihat Agatha berjalan ke arahnya. "Sepertinya ada yang mau jadi pahlawan di sini" lanjut Rere yang berdiri dan kini ia berhadapan dengan Agatha. Agatha menatap Rere dengan tajam.

Why Everyone Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang