Chapter 16

55.2K 3.6K 42
                                    

Rika mengambil sapu, sambil mengendap-endap ia menuju pintu utama. Ini pukul 1 pagi, siapa yang bertamu jam segini?

Rika takut, juga kesal. Pintu sedari tadi diketuk tanpa jeda.

Klek

"ALEAA?!"

"Ma, Syana udah tidur?"

"Heh kamu kenapa tiba-tiba di sini? Mana Eric?"

"Alea gak jadi sama Eric, dah lah Ma gak usah dibahas." Alea menarik kopernya masuk.

Rika langsung menoyor kepala Alea dengan keras, "Kamu nih! Jelasin dulu sama Mama!"

"Kami gak direstuin sama Mami nya Eric. Emang kayaknya gak jodoh."

"Gak direstuin?! Kenapa?!"

"Karna aku hamil diluar nikah,"

"Dulu orang tua Def, sekarang orang tua Eric. Besok siapa lagi? Mama gak suka anak mama diginiin."

"Udah Ma. Gapapa kok. Alea udah punya Sya juga. Sekarang Alea cuman mau fokus ke Sya aja."

"Yaudah, ayo tidur. Sya udah tidur dari tadi."

*

"Aduh nak, Bunda kangen banget.." Alea memeluk Sya yang tertidur pulas diranjang neneknya.

"Sst, jangan dibangunin! Kasian anak kamu, sejak kamu gak ada dia jadi susah tidur."

"Oh ya? Jadi Mama apain?"

"Dia minta telfon Def. Udah dibeliin juga hp baru sama Def jadi dia mainin terus sebelum tidur."

"Hp?"

"Tuh disamping bantal Sya."

"Ya ampun Mama, ini hp mahal. Gaji 4 bulan Alea nih seharga hp Sya."

"Beneran? Semahal itu? Kalo gitu kamu jual aja."

"Ih Mama, jangann! Ini kan dibeliin Daddy nya, jadi bukan hak kita dong."

"Ngomong-ngomong, gimana Ale rencana kamu selanjutnya?"

"Alea mau mulai cari kerja besok Ma. Udah ada beberapa perusahaan yang udah Alea pikirin sejak di pesawat. Semoga aja Alea bisa keterima disana."

"Yaudah, tidur gih."

"Iya. Mama juga tidur."

* * *

"Bunda pergi dulu ya, nak?"

"Unda mo pergi lagi? Sya sedih Unda.."

"Bunda cuman sebentar sayang, nanti sore pulang kok. Sya mau dibawain apa? Ayam krispi mau?"

Syana mengangguk, "Tapi jangan lama-lama ya Unda?"

"Oke deh! Janji Bunda cuman sebentar kok. Doain bunda ya sayang biar cepet dapet kerja. Okee?"

"Ote Unda. Bye-bye!"

"Ututu, bye-bye anak Bunda."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duda MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang