Chapter 12

61.9K 3.8K 101
                                    

Pagi itu diwarnai suara tangis Syana, Ibunya sudah akan berangkat ke bandara. Ini pertama kalinya Syana akan ditinggal Alea jadi sah-sah saja jika Sya bertingkah berlebihan.

"MO IKUT UNDAA!!" Syana menangis histeris, dalam gendongan neneknya ia menggeliat bagai cacing kepanasan.

"Sya kan anak pinter? Bunda sebentar aja kok. Nanti Bunda video call Sya terus ya?"

"GAMAUU!"

"Nanti Ayah Def dateng bawa Syana main ya?"

"Def? Kamu manggil Def?" Tanya Rika

"Iya, biar Syana sama Ayahnya juga bisa deket Ma. Selama Alea pergi, Alea bakal nyuruh Def sering kesini biar ada waktu sama Syana."

"Gak apa apa kan Ma? Syana juga anak Def. Mama jangan galak ke Def lagi ya? Kita kan udah tau alasan dia."

Rika menghela nafas, "Oke. Mama ikutin mau kamu."

"Makasih Mama! Alea titip Syana ya? Kalau ada keperluan apapun itu tinggal telfon Alea aja."

"Gak usah nak, kan orderan jaitan Mama masih rame. Duitnya udah cukup banget itu."

Alea tersenyum, rasanya pedih melihat Ibunya harus mencari uang begini. Semenjak Dewa sakit, Rika mulai membuka jasa jahit untuk menghidupi mereka.

Selang beberapa menit, Def akhirnya menampakan diri.

Pria itu langsung mendekat pada Alea yang tengah menggendong Syana di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu langsung mendekat pada Alea yang tengah menggendong Syana di ruang tamu. "Syana?"

"Eh liat ada siapa Sya? Ayah Def dateng tuh."

Syana yang tadi menangis dalam celukan leher Alea segera mengangkat kepala nya. "Ayah?"

"Sini sayang,"

Def mengambil Syana dari gendongan Alea, mengelus kepala dan menciumi anaknya berulang kali. Alea tersenyum, ada rasa hangat sangat menyaksikan adegan itu.

"Kita jalan sekarang yuk Ale?" Eric datang membawa koper nya, "Sya, Ayah pergi dulu ya?"

"Ayah? Ayah Syana cuman 1. Gua."

"Gak usah cari masalah lo!"

"Eh jangan berantem! Ada Syana, Ric tunggu diluar dulu boleh?"

"Oke. Aku cuman mau pamitan sama Syana." Eric mencium Syana yang masih digendongan Def membuat Def menjauhkan tubuh dan kepalanya.

"Bye anak cantik."

Eric pun keluar, tersisa Ayah-Ibu-Anak itu di sana. Alea juga melakukan hal yang sama, mencium Syana sebagai ucapan selamat tinggal. Tapi tak seperti tadi, Def malah ikut mendekat pada Alea.

"Baik-baik sama Ayah ya, sayang?"

"Daddy." Koreksi Def, "Aku gak mau panggilannya sama kayak Eric."

"Iya, Daddy Def. Aku minta tolong jagain Syana ya?"

Duda MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang