Chapter 20

53.4K 3.6K 127
                                    

Alea perlahan mundur ketika melihat adegan pelukan Def bersama perempuan itu.

Alea bertanya-tanya, siapa perempuan itu? Apakah Def sudah menemukan pengganti Alea?

Apakah Def sudah tidak sanggup mengejar Alea?

Ya. Mungkin begitu. Karena yang Def dapat selama ini hanya penolakan.

Tangan Alea bergetar, begitupula dengan hatinya.

Mungkin memang Def sudah menyerah.

*

"Ey? lemes amat! Kenapa Ale?" Tom tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Ruang fotokopi, eh mau ketemu Def, Tom?"

"Hooh. Mau ikut?"

"Enggak. Tapi lagi ada tamu, mending jangan gamggu dulu."

"Tamu? Siapa?"

"Gak tahu, perempuan."

Tom tersenyum lebar, pria itu sangat peka dari cowo kebanyakan. "Oh pantesan aja badmood gini."

"Hah? Apasih udah ah. Duluan ya Tom."

"Eits! Tunggu dulu. Temenin gue Ale!"

"Lah? Kemana?"

"Ngintipin Def!" Tom langsung menarik Alea menuju ruangan Def.

Sesampainya di sana, Tom langsung mengintip dengan semangat. Berbeda Alea terlihat enggan lagi melihat ke dalam.

"Ohh diaa, gue tau Ale."

"Siapa?"

Jantung Alea berdegub kencang ingin mendengar jawaban Tom.

Tapi Tom malah tertawa.

"Sst! Jangan berisik Tom!"

"Muka lo tegang banget Ale gue ga tahan, hahaha."

Alea bergegas pergi, meninggalkan Tom yang masih sibuk tertawa.

"Eh eh tungguin! Jangan pergi dulu, Ale." Tom mengejar Alea dan menahan wanita itu.

"Udah ah gue sibuk Tom. Kerjaan numpuk."

"Lo gak pengen tau siapa perempuan itu?"

"Gak."

"Yakin?"

Alea berdecak, "Yaudah siapa? Bilang cepet."

"Jangan sedih ya, Ale?"

"Iya gak akan. Buruan deh!"

"Dia.. pacar baru Def."

Alea mengalihkan pandangannya, "Oh. Good for him then."

"Yang tabah ya Alea,"

"Its okay. Gue tau kok Def pasti nyerah sama gue."

"Lagian lo kenapa sih Ale nolak Def mulu?"

"Trauma."

"But he's changed now."

"Tapi bisa lo liat sendiri kan sekarang? Apanya yang berubah coba? Tetep brengsek. Perasaan orang lain jadi mainannya."

Alea pergi meninggalkan Tom, sementara pria itu mati-matian menahan tawa di tempatnya.

* * *

Def menatap nama 'Evangeline Alexander' yang tertera dihpnya beberapa detik, tak lama kemudian ia segera mengangkat telfon tersebut.

"Halo?"

"Halo kak Def? Lagi sibuk? Aku di Jakarta."

"Hah? lo pulang ke Indonesia?"

Duda MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang