Chapter 22

45.2K 3.2K 131
                                    

Pagi itu Alea terlambat karena semalam Syana demam dan ia harus mengurus anaknya yang rewel sejak pukul 2 pagi.

"Yaampun! Ale kamu dicariin bu Della!" Ucap Lyssa.

Bu Della, ketua divisi Alea yang super galak sepertinya sudah menunggu untuk 'menyantap' Alea setibanya perempuan itu di kantor.

"Ibu marah ya? Aduh takut Lys.."

"Udah gakpapa, kesana buruan!"

Alea melangkah menuju ke ruangan Bu Della yang tak jauh dari mereka, keringat dingin mulai bercucuran. Jujur Alea takut kena semprot.

"Misi bu, ibu manggil saya?"

"Sini kamu." Jawab Della dengan jutek.

"Maaf ibu sebelumnya—"

"Sudah tahu alasan saya manggil kamu?"

"Saya telat bu."

"Bukannya saya sudah tegaskan saya benci orang yang terlambat? Kamu waktu saja tidak dihargai apalagi yang lain!"

"Maaf bu tapi—"

"Gak ada alasan! Hari ini kita ada meeting penting sama pak Def! Mau tanggung jawab kalo dia marah ke kita semua hah?!" Della marah besar, "File yang saya tanggung jawabkan ke kamu bahkan kamu lempar ke orang lain. Kamu ini niat kerja tidak?!"

"File yang mana ya bu? Saya enggak ngerasa—"

"Cukup Alea! Kamu ini terlalu banyak alasan! Bener kata yang lain kamu ini pemalas! Kamu tidak usah ikut meeting hari ini! Keluar kamu!" Tukas Della

Mental Alea langsung menciut, perasaannya sudah hancur karena anaknya sakit, ditambah Bu Della yang sembarangan memarahinya tanpa mendengar sedikitpun penjelasan Alea.

Apaan itu tadi?

Tapi file yang ia kerjakan semalam bukannya sudah selesai? Ia menitipnya pada Lyssa subuh tadi, lalu mengapa bu Della berkata Alea melemparnya?

Jelas-jelas Alea hanya menitipnya bukan melemparnya. Itu hal yang tentu saja berbeda.

Alea mengacak rambutnya, terlalu pusing.

*

"Lys, aku mau nanya.."

"Apa?"

"File yang aku titipin kok malah katanya aku lempar ke kamu? Bukannya aku udah selesain dulu sebelum kasih ke kamu?"

"Ha kapan aku bilang kamu ngelempar ke aku? Iya bener kok kamu titipin doang subuh tadi. Aku bilang gitu ke bu Della."

Alis Alea terpaut, mengapa Lyssa memberi keterangan yang berbeda? Jadi siapa yang sedang berbohong? Apa mungkin Lyssa? Atau bu Della?

"5 menit lagi meeting Ale, kamu gak siap-siap?"

"Enggak, aku gak ikut kata bu Della."

"Yhaa kok gitu? Hm. Yaudah deh aku duluan ya!"

Alea menatap punggung Lyssa yang semakin menjauh, dengan wajah yang cemberut perempuan itu terus saja menghela nafasnya berulang kali.

"Sya gimana ya di rumah?" Batin Alea.

Sementara, di sudut ruangan ada yang sedang tertawa dalam hati. Merasa menang dan gembira melihat 'musuh' nya kalah.

"Rasain lo Alea!" Batinnya.

* * *

Knock! Knock!

"Ya. Masuk."

Duda MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang