19

1.2K 151 74
                                    

Tick..tick...tick..

Dentuman jam terus berdengung, Sunghoon mengepal tangannya kuat-kuat, Jay belum pulang sejak pertengkaran kemarin malam. Pria itu mendiami sunghoon dan enggan mengatakan apapun. Jay seolah menjauhinya tapi dengan perlahan.

"Angkat Jay!"

....

Tut..

Tut..

Duk..

Sunghoon melempar ponselnya dan terduduk diatas kursi dengan kaki yang terlipat, matanya sembab dan hidungnya memerah, ia kesal sekaligus sedih.

Beberapa menit setelah sunghoon berhenti menangis, ia mendengar suara mobil berhenti, seketika kakinya terarah untuk membuka pintu.

Brugh..

Pintu terbuka keras mendapati Jay yang berjalan gontai dengan darah di lengan kirinya.

"Jay ka-ka mu kenapa?"

"Bawain perban Hoon"

Sunghoon sedikit berlari dan mulai panik, Jay pulang dalam keadaan terluka. Apa sebenarnya yang dilakukan pacarnya itu?

"Kenapa bisa gini?"

"..."

"Jay kamu tau aku khawatir? Kamu pergi gak bilang, aku telpon gak dijawab, pulang udah gini"

"Maaf, ponsel aku mati sejak pagi"

Sunghoon menekan luka itu emosi membuat Jay melirih agak keras.

"Akhh.. pelan"

"Kamu harus ceritain ini detail"

"Iya sayang, tapi pelan-pelan"

Tangan sunghoon kembali berbuat dengan lembut, namun otaknya terus berputar takut. Jika memang Jay berencana balas dendam, kenapa ia bahkan tidak mengatakan itu padanya, apa ia tidak sepenting itu?

Mereka kini berdiri diatas balkon, dengan lengan Jay yang dipenuhi kain putih dan Sunghoon yang menatap langit serius.

"Aku sama Heeseung, gak ada apa-apa"

"Aku tau"

"Terus kenapa pergi gak bilang, marah?"

"Cemburu wajar kan?" Jawab Jay enteng.

Sunghoon hanya terkekeh pelan dan mulai menggenggam tangan Jay lembut.

"Gak mau cerita?" Ucapnya menyelami manik kelam Jay yang bahkan garis hitam memenuhi mata itu.

"Berantem, menang tapi lengan jadi korbannya"

"Berantem kenapa?"

"Lagi di Bar, dia mabok tiba-tiba ngomong gak jelas, aku yang lagi emosi jadinya ribut"

"Jangan berantem lagi, bukannya kita sepakat buat jauhin dunia itu kan?"

"Hmm, lagi nyoba"

"Kalo galau jangan ke bar, kemana kek, gereja gitu"

"Buat?"

"Tobat"

Jay hanya menyunggingkan senyum lalu menarik Sunghoon untuk berdiri di depannya. Menaruh kepalanya di perpotongan leher pria itu dan sesekali menciumi bahu sunghoon lembut.

"Jay, kamu gak akan nyusul Jake kan?"  Pertanyaan yang langsung membuat raut wajah Jay berubah total.

"Gak tau"

DANGEROUS JASUKE [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang