DANGEROUS JASUKE [ENHYPEN]

03

Brag

Pintu mobil di buka dengan keras menampilkan wajah kaget Jake yang langsung mengelus dadanya.

"Ya! Bersikap baiklah sedikit pada Jake"

"Bomat"

Sunghoon masuk dengan wajah kesal meninggalkan dua pria dibelakangnya yang sangat ia benci kehadirannya. Pertemuan paling buruk dari sepanjang hidup sunghoon.

"Biarkan dia, kamu gpp kan?" Jay mengelus kepala jake dan menatapnya khawatir

"Gpp kok, ayok jay, sunghoon nunggu itu"

Jay mengalihkan pandangannya, dan di depan sana ada sunghoon yang melotot dan menampilkan wajah marah karena lama menunggu.

"Nenek sihir itu"

.

.

.

.

.

.

Di dalam lift, Jay ada di antara jake dan sunghoon, jake yang mengepal tangan takut sedangkan sunghoon yang terus mengumpat dengan sumpah serapah , terlihat perbedaan yang sangat jelas dari dua manusia di samping Jay.

"Hei ini lo bilang appart? Ini mah rumah hantu"

"Ini emang appart cuma lokasi dan bentuknya emang vintage, dan di lantai sini masih kosong"

"Halah, ya udah mana kamar lo?!"

Jay menunjuk pintu di depan ketiganya

"Disana tuan" jawabnya sarkas dengan menunduk

"Cih"

Ceklek..

Pintu dibuka oleh Jay, sunghoon masuk dan menubruk bahu jay kasar, Jay hanya menggeleng, sementara jake di tuntun jay untuk duduk di ranjangnya.

"Bentar aku ambil minum" jake mengangguk

"Sekalian makan,lapar nih" teriak sunghoon

Mereka bertiga duduk dengan wajah yang terlihat khawatir, jay bahkan sejak tadi tidak mengatakan satu kata pun. Padahal biasanya ia sangat cerewet dan tidak bisa berdiam tanpa berbicara atau duduk termenung seperti ini.

"Jadi?"

Sunghoon menatap dua orang di depannya dengan tatapan tajam, dan terlihat dia menunggu jawaban untuk masalah mereka.

"Kita kabur aja"

"Ngapain lo kabur? Lo kan gak ada masalah disini, gue aja heran kok lo bisa masuk diantara kita" ketusnya, jake cuma nunduk merasa salah bicara

"Lo kalo ngomong sama jake lembut dikit bisa gak? Sangar mulu"

Jay mengelus pundak pria pendek di sampingnya

"Jay! Lo harus cari cara, gue gak mau di buron gini"

"Salah lo bunuh nicholas, kok nyalahin gue"

"Kalo lo gak ada masalah sama Shim bangsat itu, gue gak bakal dapat musibah gini"

"Ya udah kita disini sama sama bingung, kita bisa rundingin cara buat keluar dari masalah, jangan egois, gue juga sama takutnya kaya lo"

"Terus lo udah dapet cara?!"

"Belum, mana bisa mikir kalo denger ocehan lo mulu"

Jay membuka ponselnya, lalu membawa tas besar dengan mengisi pakaian disana