24

1.2K 129 60
                                    

Note : cheating, blood, shoot.

Rotasi bumi terasa diam, dua pasang mata saling menatap dengan wajah sendu dan saling merindukan. Bisa jay rasakan tatapan jake yang frustasi dan ingin hilang dari dunia ini. Banyak beban yang di emban oleh sepasang mata hazel miliknya.

Jungwon dan Ni-ki memilih untuk pergi memberikan ruang pada keduanya. Jay dan Jake masih berdiri di jalanan kota, dengan orang berlalu lalang diantaranya.

Tak berani untuk saling mendekat, jarak terbentang cukup jauh dan Jake tidak mampu untuk sekedar menyapa, ia merasa tidak pantas untuk bertemu Jay. Pria yang dilukai ayahnya, yang selalu merasa tidak aman dan itu semua salahnya.

"Jake.." lirihan Jay terdengar, sekecil apapun jake tau bibir itu mengucapkan namanya.

"Apa kau baik-baik saja?" Jake mengatakan itu dengan tersenyum pahit, bahkan pelupuk matanya sudah mulai mengeluarkan beban sejak tadi.

"Hmm" jawab Jay mengangguk dengan berat, ia juga sama buruknya, sama sama menahan untuk tidak menangis.

"Sungguh?"

Tak ada yang ingin mengikis jarak Jay hanya mengangguk lagi dari seberang sana.

"Menyebalkan sekali saat tahu kamu bahagia tanpa aku" Jake menarik sudut bibirnya memaksa tersenyum, namun lagi-lagi air mata itu kembali turun deras.

Percakapan itu usai, Jay dan Jake tidak pergi sejengkalpun dari tempat mereka berdiri. Dan hal itu membuat ketegangan terasa sangat menyiksa.

"Jake"

"Hm?"

"Aku tidak sebahagia itu"

"Tapi kamu terlihat sebaliknya" Jake mengusap pipi basah dengan ibu jari dan kembali menatap kedepan.

"Maaf aku selalu menjadi pengecut"

"aku tidak pernah membencimu karena menjadi pengecut..

Jedanya dengan hela nafas panjang

.. tapi aku membencimu karena kamu tak pernah sedetikpun mencoba menemui aku"

Jay mulai membuat jarak itu hilang, bersimpuh dibawah Jake dan mengambil dua tangan dingin itu.

"Aku selalu melakukannya"

"Jay, aku lebih suka realita yang menyakitkan daripada kebohongan yang manis"

"Berhenti membuat aku berhalusinasi"

"Aku bersalah" Jay menangis di punggung tangan itu. Namun jake melepaskan tangan jay pelan.

"Syukurlah kamu masih hidup, aku hanya ingin melihat kamu baik-baik saja"

"Jake" jay menahan jake yang hendak pergi, memeluknya dari belakang.

"Lupakan aku Jay"

"Tidak mungkin"

"Sungguh lucu jawaban itu, kamu seolah peduli padahal sama sekali tidak berusaha membawaku pergi"

"Jake aku mencobanya, aku bahkan bergabung mafia demi kamu, aku akan mengambil kamu dari shim"

"Aku tidak ingin bersamamu lagi, aku benci kepedulian palsu yang kamu lakukan"

"Apa semua usahaku akan sia-sia?"

"Tidak ada yang sia-sia, disini aku merelakan, kemarin heeseung memaksaku untuk bekerja sama memisahkan kalian, dan aku menolaknya"

"Kenapa?"

"Karena aku tidak ingin merasa dikhianati lagi"

"Aku tidak pernah mengkhianatimu"

DANGEROUS JASUKE [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang