15

1.6K 175 61
                                    


Malam itu mereka telah berdiri di depan pesawat sambil menenteng tas masing-masing. Jake dan Jay saling bertautan tangan sedangkan Sunghoon sibuk dengan ponselnya. Ia akan meninggalkan korea lagi, padahal Sunghoon sudah memiliki teman dekat dan kini ia akan kembali datang pada tempat baru. Mengapa sesulit ini hidup tenang?

"Jay bisakah berhenti bergandengan? Kamu tau aku cemburu kan?!"

Jay melepas tautan itu dan tersenyum canggung, ia lupa ada dua hati yang harus di jaga.

"Maaf, ayo masuk apa kamu belum selesai dengan ponselmu?"

"Sudah, ayo!" Sunghoon membalas Jake dan menarik Jay duluan. Mereka masuk ke dalam pesawat dan duduk di kursi tengah yang biasa di duduki oleh tiga orang.

Banyak makanan tersedia, rupanya Jay dan Jake sudah menyiapkan segalanya. Terkadang sunghoon merasa sedih karena ia adalah beban sungguhan disini.

"Makan dulu, lalu tidur" Jake dan Sunghoon langsung mengangguk dan menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Jay, rumah kita ada berapa kamar?"

"Tiga"

"Lalu apa kamu sudah pesan banyak barang disana?"

"Hmm, ada teman ku disana, ia akan membantu"

"Siapa?" Tanya Jake dengan binar so menggemaskan, Sunghoon menahan untuk tidak melempar garpu sekarang juga.

"Vernon, dia kenalanku yang menawarkan rumah"

Lama mengobrol dan akhirnya saling memeluk tangan Jay, mereka tidur dengan pundak Jay jadi sandarannya. Perjalanan yang cukup lama itu terasa sangat cepat dan berlalu begitu saja.







Bandara Switzerland, 16.30
"Oh iya aku belum memiliki mobil, kita akan naik taksi"

Ucapan itu sontak membuat keduanya segera berdiri di pintu kursi belakang. Masih tahap awal namun kembali ada acara saling rebutan kursi, Jake dan Sunghoon ingin duduk bersama Jay di jok belakang dan pada akhirnya jay lah yang di samping supir mengalah,  Meninggalkan keduanya untuk duduk bersama di kursi impiannya.

Switzerland sangat indah, segar dan nyaman. Bahkan hamparan rumput dan dedaunan hijau begitu menawan untuk di pandang. Jake dan sunghoon saling mengungkapkan kekaguman mereka dan Jay tersenyum menatap keduanya bisa akur, rasanya punya dua istri akur itu menyenangkan.

"Jay nanti kita ke danau itu" tunjuk Sunghoon

"Oke, mungkin besok kita kesana"

"Ayok kita piknik disana pasti seru" tambah Jake

"Aku akan memasak makanan untuk kita"

"Kamu bisa memasak hoon?"

"Bisalah, aku kan koki" sombongnya, Jake langsung mengerucutkan bibir kesal.

"Baiklah aku yang akan buat tenda, aku hebat untuk itu"

"Ayok kita piknik disana, dan aku yang akan memotret kalian, lucu sekali"

"Siapa yang lucu?!" Tanya Jake dan Sunghoon bersamaan.

"Kalian berdua"

Jawaban Jay membuat supir itu menggelengkan kepalanya, meski ia tidak terlalu paham korea namun Jay sering menanyakan banyak hal padanya kadang dengan bahasa korea, dan lumayan mengerti sebagian dengan belajar. Vernon sejak tadi hanya terkekeh pelan, Jay rupanya punya dua istri.









Rumah itu minimalis namun sangat nyaman, ada perapian di dalamnya dan ada ruangan dilantai atas yang menggunakan kaca sebagai pembatas. Sangat indah apalagi dengan pohon apel dan bunga sakura yang mekar.

DANGEROUS JASUKE [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang