09

2.1K 226 45
                                    

Vote dulu guys

Gak komen gak temen🖕🤬








"Youngbin!"

Panggilan samar, pria dengan wajah basah itu menatap nyalang ke arah Youngbin yang baru saja keluar dari kremasi Nicholas.

"Aku ikut"

"Apa kau kehilangan kewarasan?" Youngbin menatap tajam, seolah melarang.

"Dia telah membunuh suamiku, aku akan membunuhnya juga"

"Memang kau mampu melakukannya?"

"Demi Nicholas"

Ia terduduk dengan wajah yang memelas, kehilangan satu-satunya orang yang menerimanya dengan baik, dan mencintainya dengan tulus, mana bisa ia hanya diam saja.

"Hanbin, fikirkan kau bisa mati karena hal ini"

"Ada kamu, aku akan belajar dan meminta bantuanmu"

Youngbin mengusap wajahnya kasar, ia tentu tidak setuju, pria lemah lembut yang biasanya hanya memasak burger di kafe, mana mungkin bisa membunuh seseorang.

"Aku tidak akan mengizinkan itu, Nicholas mempercayakanmu padaku"

"Tolong, biarkan aku melakukannya, aku tidak mau hidup tragis tak melakukan apapun" air matanya berderai, ia sungguh ingin balas dendam.

Entah Youngbin yang tak waras atau hanbin yang kelewat pandai meyakinkan, keduanya berakhir di sini, di Jeju, menyusul dua buronan itu.





















Sudah pukul 2 malam, namun Jay sama sekali tidak bisa menutup matanya, ini sulit, ia benar-benar ingin keluar dari sini membebaskan Jake dan Sunghoon.

"Bajingan!" Umpatnya kala gesekkan yang ia lakukan pada tambang itu justru menambah luka bukannya malah terputus.

Beberapa kali menendang meja agar sesuatu dari sana bisa jatuh namun yang datang malah suruhan Park, entah mengapa ia jadi benci nama itu, walau ia tau itu juga nama marganya.

"Bisakah kau diam? Jangan buat aku membunuhmu sekarang"

Jay tak mengubris dan hanya memasang wajah menantang, membuat bogeman mentah dilayangkan ke wajahnya.

Bugh

Terhuyung ke belakang, Jay meringis pelan ketika bibirnya mulai mengeluarkan darah.

Rasa khawatir menyelimutinya, ia takut jika Jake dan Sunghoon diperlakukan seperti itu juga.

Terus mencoba kabur, mengacuhkan tangannya yang semakin memerah akibat gesekkan tambang.

Aku harus keluar untuk menyelamatkan mereka


















Ceklek...

"Permisi tuan"

"Heeseung? Putra Pak Lee?" Heeseung mengangguk kala Pria dengan wajah menyeramkan yang ia yakini salah satu preman Jeju itu mengenalinya.

"Apa kau akan menggantikan tugas ayahmu memperbaiki mobil Bos Park?"

"Betul, ayah sedang tidak enak badan, jadi aku menggantikannya"

"Langsung saja kearah kiri lalu lurus, disana akan ada pintu hijau besar, bengkel milik Bos"

"Terimakasih"










DANGEROUS JASUKE [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang