Karena Luna terbang dengan terlalu gembira, tanpa sadar dirinya malah menabrak patung ksatria besi saat di lorong kastil menuju sel tahanan. Tentu saja itu menyebabkan kegaduhan. Dua orang prajurit akhirnya menemukan Luna tengah tergeletak di lantai.
"Ada penyusup, cepat tangkap peri itu!" teriak salah satu prajurit.
Sadar dirinya telah tertangkap basah, dengan sigap Luna merapal mantra pembeku sama seperti saat membekukan Yura di hutan Bornero. Akhirnya dua prajurit tadi terdiam membeku bahkan tidak bisa bergerak sama sekali.
"Duh, hampir saja," gumam Luna membuang nafas dengan lega.
Setelah itu Luna bergegas menemui Peter. Ketika Luna menyerahkan senjata yang berhasil dia ambil dari gudang senjata, Peter terkejut dengan benda istimewa yang dipegangnya itu.to.ndekati pangeran dan memberikan surat dari nyimpannya di gudang senjata.ali.
lorong itu.
"Ini 'kan senjata milikku pemberian dari Paman, bagaimana kau bisa menemukannya?" tanya Peter dengan tersenyum lebar, karena pedang kecil itu adalah pemberian dari Lindan.
"Itu aku temukan bersama dengan pedang-pedang lainnya di gudang senjata," jawab Luna. "aku mengambilnya karena aku tahu itu adalah milikmu."
Ketika Peter tertangkap malam itu, pedang yang tersimpan di pinggangnya terjatuh saat kaki Peter tergantung oleh tali jebakan. Para prajurit lain sepertinya menemukan itu lalu menyimpan pedang tersebut di gudang senjata.
Luna mengambil sekitar enam buah pedang. Kemudian memberikan pedang-pedang itu kepada Mikato dan beberapa pendekar lain yang telah Mikato latih di sel tahanan.
"Waktunya pemberontakan dimulai, kita akan membebaskan pemerintahan tirani ini dan merevolusikan pemerintahan kita." Mikato memberikan beberapa pidato penyemangat pada semua yang berjuang.
"Guru, kau yakin akan memimpin pemberontakan ini? Entah kenapa aku merasa semua ini tidaklah benar," kata Peter.
"Aku sudah mempersiapkan ini selama bertahun-tahun. Mungkin akan ada kekacauan di negeri ini, namun semua itu tetap tidak bisa dihindari," kata Mikato.
"Baiklah kalau itu sudah menjadi bagian dari rencana guru, kami pamit." Peter membungkuk sedikit tanda memberi hormat sebelum pergi meninggalkan Mikato.
"Tapi, sebelum itu. Bisakah kau menyelamatkan pangeran negeri ini sebelum kita memulai pemberontakan?" tanya Mikato.
"Apa!?" Luna terkejut mendengar permintaan Mikato.
"Kalian bisa pergi melalui jalur rahasia untuk membawa kabur pangeran. Lalu menjaganya selama pemberontakan ini berlangsung. Aku mohon," pinta Mikato dengan tulus.
Karena tidak ada waktu lagi berpikir, akhirnya Luna mengiyakan permintaan terakhir itu. Mikato memberi tahu ke mana jalur yang harus dilalui. Sambil memberikan sebuah surat kepada Luna untuk diberikan langsung pada sang pangeran.
"Ambil surat ini dan berikan pada pangeran, beliau akan mengerti maksud dari isi surat ini." Mikato memberikan gulungan surat itu pada Luna.
"Baiklah." Luna pun mengangguk.
Sesuai dengan rencana Mikato, ketika pemberontakan di mulai semua sudah terkonsep dengan matang. Dia memang ahli strategi dan semua rencananya dipikirkan dengan teliti.
Peter dan Luna segera melarikan diri dari sel setelah salah satu penjaga berhasil dilumpuhkan dan mengambil kunci sel tahanan agar bisa membebaskan mereka dari sel tahanan.
Kekurangan sel tahanan ini adalah karena semua tahanan berkumpul meski dengan penjagaan yang ketat. Namun, tetap saja ketika penjagaan lemah maka keamanan ketat mereka dengan mudah bisa dilumpuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peter Mint ~Miracle of Evolution~ (Telah Terbit)
FantasyKetika menyadari bahwa kelahirannya berbeda dari bangsa kurcaci lainnya, Peter Mint merasa krisis identitas. Apalagi setelah mengetahui tiga kalimat dari nubuat yang ditemukan oleh sang tetua kurcaci, Lindan. Dalam petualangannya juga dia berhasil m...