Part 23

24 11 0
                                    

Kedatangan mereka disambut oleh Centaur yang bertugas menjaga pintu masuk Jungle Vineus.

"Mau apa kalian datang ke tempat ini?" tanya sang Centaur sambil membidik busurnya ke arah mereka.

"Tu-tunggu sebentar, kami tidak berniat jahat. Bisa kita bicara—" Peter berusaha mengajak bicara Centaur itu.

Belum sempat selesai, anak panah telah melesat hampir mengenai Peter. Entah disengaja hanya untuk menggertak atau memang Centaur itu niat mengenai Peter tetapi malah meleset.

"Hati-hati dengan senjatamu itu, kau bisa melukainya!" teriak Luna.

"Pergi dari sini sama seperti saat kau datang ke mari. Kediaman kami bukan untuk menampung pengembara seperti kalian," ucap Centaur itu.

"Kalau begitu, bawa kami ke yang berwenang di tempatmu. Kami berjanji setelah mengutarakan keinginan kami, kami akan pergi dari sini," kata Peter.

"Kau tidak mengerti kalimat bahwa kalian tidak diterima di sini!?" gertak sang Centaur.

Melihat itu Wolja segera menghentikan Peter dan menuruti apa kata Centaur itu.

"Ta-tapi!?" Peter menatap Wolja dengan enggan.

"Kita hindari pertarungan yang sia-sia, ayo," ajak Wolja.

Mereka segera menjauh dari lokasi itu, masuk ke sebuah bukit hanya saja masih sekitaran Jungle Vineus. Mereka beristirahat sebentar sembari menyusun rencana selanjutnya.

"Apakah perjalanan kita sia-sia?" tanya Peter merasa agak kecewa.

"Kurasa negeri hewan buas sangat jauh berbeda dibandingkan negeri manusia atau penyihir. Mereka tidak ada ramah-ramahnya sama sekali," ketus Luna.

"Tenanglah, perjalanan kita sejauh ini tidak akan sia-sia," kata Yura.

"Caranya?" tanya Luna.

"Yang harus kita lakukan adalah bertemu langsung dengan Valkos si Hydra. Dia yang memegang kekuasaan penuh atas negeri ini," jawab Yura.

"Caranya?" tanya Peter.

"Gunakan otakmu, mereka hanya sekelompok hewan buas tanpa proteksi sihir, sebenarnya kalian pernah melakukan itu sekali saat menolongku 'kan," jawab Yura sembari melipat tangannya.

"Kamuflase," sela Wolja dengan tersenyum.

"Nah, itu dia yang kita butuhkan." Luna ikut menyela pembicaraan itu.

"Kita tidak bisa masuk semuanya, Vyar dan Peter sebaiknya berjaga di luar. Biar aku, Luna, dan Yura yang melakukan misi ini," kata Wolja.

"Kenapa aku tidak bisa ikut?" tanya Peter.

"Jangan tersinggung, ukuranmu terlalu pendek untuk berkamuflase menjadi salah satu bagian dari mereka," ucap Yura dengan santai.

Luna menahan tawa dan memang menyetujui ucapan Yura kali ini saja. Peter kesal melihat Luna tertawa kecil seperti itu. Lebih kesal lagi karena untuk kali ini saja dia tidak ikut andil dalam rencana itu.

"Sesekali biarkan mereka yang mengurusnya. Ada saatnya kita harus melakukan apa yang bisa kita lakukan," kata Vyar sambil menepuk bahu Peter.

Akhirnya, setelah mereka sepakat maka rencana pun dimulai. Dengan merapal mantra "Meta Mo Forno" seketika wujud mereka berubah mirip seperti Minotaur. Wolja, Luna, dan Yura menggunakan mana mereka untuk mengubah wujud menjadi seperti mahkluk lain. Perubahan bentuk ini akan mengubah wujud mereka, namun tidak mengubah bentuk tinggi badan mereka.

Itulah alasan kenapa Peter tidak bisa ikut dalam misi tersebut, sedangkan Vyar bukan pengguna mana yang bisa mengubah wujudnya menjadi bentuk lain.

"Ayo, kita mulai misi ini." Yura mulai melaksanakan rencana itu dalam keadaan berbentuk Minotaur.

Mereka bertiga mencoba menjelajahi beberapa tempat untuk mencari lokasi di mana Valkos bersemayam. Mereka berdiskusi untuk menebak tempat seperti apa yang akan Valkos tinggali sebagai makhluk Hydra.

"Hydra itu jenis reptile ular hanya kepalanya ada lima buah, mungkin semacam rawa-rawa?" ucap Yura sambil tetap berpikir.

"Sepertinya tempat ini tidak ada rawa, jadi mustahil," kata Luna.

"Pikirkan saja tempat pemujaan atau semacamnya," sela Wolja.

"Anda benar, kenapa tidak terpikir olehku." Yura mendadak seperti mendapat sebuah ide.

"Benar? Kita akan mencari tempat pemujaan?" Luna makin bingung dengan ucapan Yura tadi.

"Bukan, lebih tepatnya di mana mereka harus melaporkan segala sesuatu seperti informasi atau semacamnya. Itu bisa menuntun kita langsung ke mana kita harus pergi menemui Valkos," kata Yura.

"Brilliant!" kata Wolja.

Mereka pun segera mencari Minotaur lain untuk bertanya-tanya. Hal yang pertama mereka lakukan adalah berpura-pura memiliki informasi yang penting, Yura akan melakukan hal itu. Sementara itu, Wolja dan Luna berbaur dengan para Minotaur lain agar tidak dicurigai.

Nantinya, informasi ini akan Yura katakan apabila dipertemukan langsung dengan Valkos. Awalnya tampak ada sedikit kericuhan saat Yura yang berbentuk Minotaur itu sedikit memaksa untuk memberi tahu di mana lokasi Valkos berada. Luna dan Wolja sedikit khawatir dengan caranya yang agak nekat.

Siapa sangka cara itu bekerja, walau menimbulkan sedikit kegaduhan di antara para Minotaur lain. Sejujurnya Wolja dan Luna sedikit lega dan mulai mengikuti ke mana Yura—masih dalam bentuk Minotaur—dibawa oleh makhluk-makhluk itu. Mereka memasuki sebuah lorong gua yang dindingnya terpasang banyak sekali obor sebagai penerangan.

Cukup dalam mereka memasuki gua tersebut, hingga akhirnya mereka terhenti di sebuah ruangan gua yang sangat besar. Ada obor yang sangat besar juga sebagai penerangan di bagian tengah. Dinding-dinding lorong gua yang tadinya muat untuk 3 makhluk saja, sekarang terlihat lebih luas dan seperti cukup untuk menampung makhluk sebesar Troll, mungkin lebih dari itu.

Keadaan mendadak menjadi hening, Yura masih melihat sekeliling gua yang hitam karena gelap seperti tanpa penerangan. Kemudian terdengar bunyi mendesis, Wolja dan Luna sendiri bahkan bisa mendegar suara desis itu. Terdengar seperti ular sedang bergerak.

"Kudengar, ada informasi yang harus langsung diberikan kepadaku!? Apa itu benar?" Muncul suara pekikan dari balik remang-remang cahaya, membuat Yura sedikit terkejut dengan suara yang mendadak itu.

"I-iya, wahai sang Penguasa Agung," jawab salah satu Minotaur itu dengan berlutut hormat.

"Mana, Minotaur yang akan memberikanku informasi itu!" Suara ini tidak lain adalah Valkos, si Hydra.

Suaranya sedikit mendesis karena pada dasarnya dia adalah jenis ular. Kemudian Yura pun maju dengan berani dan siap mengatakan segalanya. Akan tetapi, sebelum Yura mendapat izin untuk berbicara, Valkos mengatakan sesuatu.

"Dengar, jika informasi ini tidak begitu penting. Akan kulahap kau! Mengerti!" ucap Valkos.

"Baiklah. Akan kuberikan informasi ini, wahai Penguasa Agung," kata Yura menirukan ucapan Minotaur tadi sambil ikut berlutut juga.

Wolja dan Luna terkagum dengan cara dia meniru dengan cepat. Dia cukup pandai berkamuflase, sekarang mereka berdua hanya berharap Yura mampu membujuk Valkos agar berhenti berperang.

"Aku telah mendengar informasi bahwa ras penyihir berhenti dan memilih berdamai tanpa ada lagi peperangan. Ras manusia juga demikian, apakah kita sebagai ras hewan buas akan menarik mundur pasukan kita yang sudah dipersiapkan?" Itulah informasi yang dikatakan oleh Yura.

"Aku tidak percaya bahwa kedua ras lemah itu mundur tanpa alasan. Jangan menjadi naif, mereka masih memburu ras hewan buas dan dijadikan tawanan atau budak mereka! Aku menolak untuk menarik semua pasukanku!" Valkos mendesis dengan sangat keras, hingga menggema ke seluruh ruangan gua.

Dari remang-remang cahaya itu, muncul sesosok mata ular yang besar dan lehernya sedikit terlihat di belakang obor besar yang tengah menanti makan malamnya. Yura menyadari bahwa negosiasi itu gagal. Valkos menolak mentah-mentah untuk menarik mundur pasukannya nanti dan tetap akan melanjutkan peperangan itu.

Peter Mint ~Miracle of Evolution~ (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang